Minggu, 09 Juni 2013


Biografi Raditya Dika


Siapa sih yang ga kenal Raditya Dika ? Cowok lucu idola remaja wanita kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984. Dia juga pemilik akun Twitter @radityadika atau manusia 4 juta Follower :D. Raditya Dika atau yang lebih akrab dipanggil Radith ini ternyata mempunyai nama asli DIKA ANGKASAPUTRA MOERWANI. Tapi gimana asal usul nama si Radith hingga jadi Raditya Dika ?
Awal kisah perubahan nama ini terjadi ketika Radith kelas 4 SD. Saat itu, tanpa ada pertanda apa pun, Dia bilang ke nyokapnya, “Ma, aku pengen ganti nama.” Nyokapnya bilang, “Mau jadi apa namanya?” seolah-olah ganti nama adalah sesuatu yang lazim dilakukan oleh anak kecil. Setelah bepikir cukup lama, karena kedengerannya keren, terpilihlah nama “Raditya”. Jadi, mulai kelas 4 SD, namanya secara (tidak) resmi menjadi Raditya Dika.
Lucunya, begitu si Radith kecil mau ujian nasional kelulusan SD, radith diminta sekolah untuk menuliskan namanya. Radith menulis namanya di lembar formulir yang diberikan sekolah jadi “Raditya Dika”, bukan nama terlahir radith. Eh, ternyata sekolah engga cross-check sama akte kelahiran, jadilah nama di ijazah SD menjadi Raditya Dika.
Begonya, pas masuk SMP, pihak SMP engga ngikutin nama di akte kelahiran, tapi nama di ijazah SD. Radith terdaftar di SMP Tarakanita I sebagai Raditya Dika. Semenjak saat itu, dalam kehidupan pendidikannya, nama Dika Angkasaputra Moerwani pun berganti dengan Raditya Dika. Ijazah SMP juga memakai nama “Raditya Dika”, orang-orang mulai manggilnya “Radith”, bukannya “Dika” lagi. And so on. Pas umur 17, karena kelurahan gak ngecek, KTPnya pun namanya jadi Raditya Dika. SIM, karena ngikutin KTP, juga make nama itu.

Masalah baru timbul pas Radith mau kuliah ke luar negeri. Ketika itu, mereka meminta akte kelahirannya dan mencocokannya sama ijazah SMA. Nah lho, kok gak sama? Pasport, karena make akte kelahiran, jadi masalah. Tiket pesawat yang Radith pesen ke sana juga atas nama Raditya Dika, bukan nama terlahirRadith. Itu juga menjadi masalah. Akhirnya, pihak imigrasi membuatkannya nama alias. Jadinya, di halaman kedua pasport Radith ada tulisan: “The bearer of this passport is also know as Raditya Dika” yang disahkan oleh kepala imigrasi. Heboh. Radith berasa agen rahasia di negara-negara bule yang punya nama alias.(*)
Itulah asal usul kenapa namanya berubah jadi Raditya Dika. Radith adalah Comic(Stand Up Comedian) sebutan untuk orang yang stand up comedy. Bagi yang ga tau apa itu Stand Up Comedy silakan Googling :D. Yang mau lihat gimana aksi Radith silakan lihat di Youtube.
Selain seorang Comic Radith juga terkenal seorang penulis buku-buku jenaka. Radith memulai karir sebagai penulis melalui blog pribadinya www.kambingjantan.com yang sekarang menjadi www.radityadika.com kemudian tulisan diblog dibukukan.
Buku pertamanya yang mengankat dirinya berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh diterbitkan tahun 2005. Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan dalam format diary (buku harian).
Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung.Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.
Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.
Buku kelimanya berjudul Marmut Merah diterbitkan pada tahun 2010. Masih berkonsepkan cerita komedi yang ditulis berdasarkan kisah sang penulis seperti dalam buku-buku sebelumnya. Garis besar buku ini menceritakan kisah asmara penulis mapun orang terdekatnya, termasuk saat menjalin kasih dengan penyanyi Indonesia, Sherina Munaf. Buku ini berisi 222 halaman.
Buku keenam berjudul Manusia Setengah Salmon yang diterbitkan pada tahun 2011. Berkonsepkan cerita komedi yang ditulis berdasarkan kisah sang penulis seperti dalam buku-buku sebelumnya. Buku ini berisi 264 halaman.


Radith sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang.Bagi Radith, ini adalah selling point-nya.
Radith selain jadi comic dan penulis buku, Ia juga aktif di bidang perfilman dan pertelevisian Indonesia. Radith pernah menjadi aktor di film Kambing Jantan The Movie. Menurut sumber yang ga jelas dia juga jadi Sutradara di acara Malam Minggu Miko.  Dia juga jadi Juri di acara Stand Up Comedy Indonesia
Radith kini meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune,Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi. Tepat pada hari ulang tahunnya Raditya merayakannya bersama ratusan penggemarnya RDL (Raditya Dika Lovers) di Taman Mini Indonesia Indah.
Riwayat Pendidikan :
·      SD (entah ga tau nama SD)
·      SMP Tarakanita I
·      SMA 70 Jakarta
·      Universitas Indonesia Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (katanya dulu pernah kuliah di Australia tapi ga tau apa nama Universitasnya :D)
Karya Tulis
1. Novel
·      2005 - Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
·      2006 - Cinta Brontosaurus
·      2007 - Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa
·      2008 - Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
·      2010 - Marmut Merah Jambu
·      2011 - Manusia Setengah Salmon
2. Komik (bersama Dio Rudiman)
·      2008 - Komik Kambing Jantan
·      2011 - Komik Kambing Jantan 2
Filmografi
1. Pemeran
·      Kambing Jantan: The Movie (2009)
·      Cinta Bruntosaurus (2013)
·      Cinta Dalam Kardus : Miko (2013)
2. Penulis skenario
·      Maling Kutang (2009)
3. Acara TV
·      Malam Minggu Miko (Kompas TV)
·      Stand Up Comedy Indonesia (Kompas TV)
Sekian Biografi dan Asal Usul Raditya Dika. Mohon maaf apabila ada kata yang menyinggung perasaan pembaca.



KEBIJAKAN DEVIDEN

Kebijakan deviden menyangkut keputusan apakah laba akan dibayarkan sebagai deviden
atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Kebijakan deviden merupakan
kebijakan yang kontroversial, karena:
· Bila deviden ditingkatkan, arus kas akan meningkat bagi investor, akan
menguntungkan investor.
· Bila deviden ditingkatkan, laba ditahan yang direivestasi menurun, pertumbuhan
masa depan menurun, akan merugikan investor.
Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan
memaksimalkan harga saham.

Kebijakan deviden suatu perusahaan dihadapkan pada 2 masalah utama, yaitu:
1. Pengaruh dari deviden, berkaitan dengan pertanyaan apakah jumlah atau tingkat
deviden yang dibayarkan mempengaruhi nilai saham suatu perusahaan atau hasil
yang dinikmati oleh pemegang saham.
2. Informasi yang terkandung pada deviden, masalah ini mempertanyakan apakah
kebijakan deviden terutama perubahan-perubahan pada kebijakan tersebut
(misalnya membayar deviden berupa saham bonus) memberikan indikasi kepada
pasar mengenai prospek laba di tahun yang akan datang.

1. BENTUK DEVIDEN
1.1. Deviden Tunai (Cash Dividend) :
Deviden tunai diambil dari laba bersih perusahaan setelah diperhitungkan pajak.
Deviden tunai berdasarkan jangka waktu pembayarannya ada dibagikan secara
berkala, extra dividend, dan special dividend.
a. Stable amount pershare : deviden diberikan dalam nilai rupiah yang relative
stabil per sahamnya. Alasan untuk memberikan deviden yang stabil adalah:
- Deviden yang berfluktuasi lebih beresiko daripada deviden yang stabil, karena itu
tingkat diskonto yang lebih rendah akan diterapkan pada deviden yang stabil
sehingga nilai saham lebih tinggi.
- Pemegang saham yang mengharapkan pendapatan dari penerimaan deviden akan
lebih suka untuk menerima deviden dalam jumlah yang stabil.
- Persyaratan listing saham mensyaratakan deviden yang stabil dan tidak terputus.
b. Constant Payout Ratio: deviden atas dasar presentase tetap dari laba bersih
perusahaan.
c. Low Regular Dividend Plus Extra: tingkat deviden yang relative rendah
tetapi sudah pasti jumlahnya ditambah suatu extra, yang besarnya disesuaikan
dengan tingkat keuntungan perusahaan.
Factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden adalah:
· Posisi kas atau likuiditas perusahaan
· Kebutuhan pembayaran kembali hutang perusahaan
· Tingkat ekspansi yang tinggi memerlukan dana yang besar, sehingga laba yang
diperoleh lebih baik ditahan
· Akses perusahaan di pasar modal
· Posisi pemegang saham dalam kelompok pajak, bila pemegang saham termasuk
dalam kelompok pembayar pajak besar, mereka akan lebih menyukai untuk
mempertahankan payout ratio yang rendah.
Keputusan pemberian deviden dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
yang pada media massa.

1.2 DEVIDEN SAHAM (STOCK DIVIDEND)
Dengan dilakukannya stock dividend, maka tidak terjadi cash outflows, tetapi
hanya transaksi pembukuan guna memindahkan sejumlah uang dari perkiraan laba yang
ditahan kepada perkiraan modal saham biasa yang disetor. Stock dividend adalah
pembayaran tambahan saham kepada para pemegang saham, dan menunjukkan
penyusunan kembali modal perusahaan, sedangkan proporsi kepemilikan pemegang
saham, tetap tidak berubah.
Stock dividend meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga laba per
saham (EPS) akan menurun secara proporsional. Jadi para pemegang saham mempunyai
jumlah lembar saham yang bertambah, tetapi mempunyai EPS yang berkurang, sehingga
proporsi keuntungan totalnya tetap tidak berubah. Pembagian stock dividen akan
menurunkan harga saham sehingga tidak memberikan manfaat ekonomis, kalau
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba tidak berubah, demikian juga dengan
biaya modalnya.
Bagaimanapun, harga saham akan dipengaruhi oleh kemampuan memperoleh laba
dan resiko perusahaan (yang tercermin dalam biaya modalnya). Kedua factor tersebut
tidak bisa dimanipulasi oleh manajer keuangan. Manajer keuangan tidak bisa
menyebabkan pemegang saham menjadi lebih kaya hanya karena memutuskan untuk
membagikan stock dividend. Umumnya perusahaan memutuskan untuk membagikan
stock dividend, karena mereka memerlukan dana tersebut, dan tidak ingin mengecewakan
pemegang saham.

1.3 PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT)
Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham ke dalam nilai nominal yang
lebih kecil. Pemecahan saham lama ini menjadi beberapa saham baru, akan menyebabkan
jumlah saham yang beredar bertambah. Tujuan stock split adalah untuk menempatkan
harga pasar saham dalam trading range tertentu.
Jadi ada persamaan antara Stock Devidend dan Stock Split, yaitu:
1. Tidak ada pendistribusian kas dalam kedua bentuk itu.
2. Mengakibatan jumlah lembar saham yang beredar meningkat.
3. Total modal sendiri (net worth) tidak berubah, tetapi hanya
komposisinya saja yang berubah.

1.4. PEMBELIAN KEMBALI SAHAM
(REPURCHASE OF STOCK)
Sebagai akternatif pemberian deviden berupa uang tunai, perusahaan dapat
mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham dengan cara membeli kembali
saham perusahaan (repurchasing stock). Saham yang dibeli kembali itu akan dibukukan
sebagai perkiraan Treasury Stock. Dengan dibelinya kembali sebagian saham, maka
jumlah saham yang beredar akan berkurang, bila diasumsikan pembelian kembali saham
ini tidak memberi pengaruh negative terhadap keuntungan perusahaan, maka EPS akan
meningkat, yang akan, meningkatkan harga pasar saham. Kenaikan harga pasar saham itu
akan memberikan capital gains sebagai ganti deviden kepada para pemegang sahamnya.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN STOCK REPURCHASE
Pembelian kembali saham mempunyai beberapa keuntungan baik bagi pemegang
saham maupun manajeman perusahaan, yaitu:
Pembelian kembali saham perusahaan dipandang sebagai indikasi bahwa saham dinilai
terlalu rendah (under valued) oleh pasar.
Pemegang saham memiliki pilihan untuk menjual saham atau tidak, yang memerlukan
uang kas dapat menjual sahamnya, sedangkan yang menahan sahamnya dapat berharap
akan menikmati capital gains, karena kenaikan harga saham setiap pembelian kembali.
Dari pandangan manajemen pembelian kembali saham dapat menghindari kenaikan
deviden. Jika deviden naik terlalu tinggi dikuatirkan di masa datang perusahaan terpaksa
membagi deviden yang lebih kecil yang dapat memberi pertanda negatif.

Stock repurchase merupakan alternative yang baik untuk mendistribusikan penghasilan di
atas normal (extraordinary earnings) kepada pemegang saham.
Repurchase merupakan suatu cara praktis bagi manajemen untuk melakukan
restrukturisasi keuangan perusahaan. Misalnya, perusahaan ingin merubah struktur modal
dengan meningkatkan rasio hutang dan menggunakan hutang baru untuk membeli saham
perusahaan yang beredar. Hal ini dapat digunakan sebagai strategi untuk mengacaukan
usaha pengambil alihan perusahaan, yang biasanya dilakukan dengan cara membeli
saham sebanyak-banyaknya, hingga mencapai jumlah saham mayoritas. Stock repurchase
dapat menggagalkan usaha ini.
Saham yang ditarik kembali dapat dijual kembali ke pasar jika perusahaan membutuhkan
tambahan dana.

Kerugian yang dapat timbul karena repurchase stock adalah:
Perusahaan mungkin membeli saham dengan harga terlalu tinggi, sehingga
merugikan pemegang saham yang tidak menjual kembali sahamnya.
Keuntungan repurchase dalam bentuk capital gains, padahal sebagian investor lebih
menyukai deviden.

Investor mungkin memandang pembelian saham merupakan indikasi bahwa
perusahaan tidak mempunyai proyek-proyek baru yang baik. Namun, jika memegang
perusahaan tidak memiliki kesempatan investasi yang baik, memegang seharusnyalah
dana tersebut didistribusikan kembali kepada pemegang saham.
Setelah stock repurchase, pasar mungkin merasa bahwa resiko perusahaan meningkat
sehingga menurunkan harga saham.

2. TEORI KEBIJAKAN DEVIDEN
Beberapa factor penting yang mempengaruhi kebijakan deviden adalah
kesempatan investasi yang tersedia, ketersediaan dan biaya modal alternatif, dan
preferensi pemegang saham untuk menerima pendapatan saat ini atau di masa datang.

2.1. DEVIDEN TIDAK RELEVAN
Menurut Modigliani dan Miller (MM), nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh
pembayaran deviden. MM berpendapat bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earning
power dari asset perusahaan. Keputusan apakah laba yang diperoleh dibagikan dalam
bentuk deviden atau ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. MM membuktikan
pendapatnya secara matematis dengan berbagai asumsi berikut:
- Pasar modal sempurna di mana semua investor adalah rasional.
- Tidak ada biaya saham emisi saham baru, jika perusahaan menerbitkan saham baru.
- Tidak ada pajak
- Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.
- Kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap biaya modal sendiri.

Hal penting dari pendapat MM adalah bahwa pengaruh pembayaran deviden
terhadap kemakmuran pemegang saham akan diimbangi dengan jumlah yang sama
dengan cara pendanaan yang lain. Bila kebijakan investasi tidak berubah, bila perusahaan
membagikan deviden, perusahaan harus mengeluarkan saham baru sebagai pengganti
sejumlah pembayaran deviden tersebut. Dengan demikian kenaikan pendapatan dari
pembayaran deviden akan diimbangi dengan penurunan harga saham sebagai akibat
penjualan saham baru.

Beberapa ahli menentang pendapat MM, karena dalam prakteknya pasar modal yang
sempurna sulit ditemui, biaya emisi saham baru pasti ada, pajak pasti ada dan kebijakan
investasi perusahaan tidak mungkin berubah.

2.2. BIRD-IN-HAND THEORY
Myron Gordon dan John Lintner tidak sependapat dengan asumsi dalam pendapat
MM bahwa kebijakan deviden tidak mempengaruhi tingkat keuntungan yang disyaratkan
investor. Menurut Gordon dan Lintner, biaya modal sendiri perusahaan akan naik sebagai
akibat penurunan pembayaran deviden. Investor merasa lebih aman untuk memperoleh
pendapatan berupa pembayaran deviden yang lebih pasti daripada menunggu capital
gains yang lebih beresiko.
Pendapat Gordon – Lintner oleh MM diberi istilah “the – bird – in – the – hand fallacy”.
Gordon – Lintner berpendapat bahwa investor memandang satu burung di tangan lebih
berharga daripada seribu burung di udara.

2.3. TEORI DEVIDEN RESIDUAL
Pendanaan eksternal (penerbitan saham baru) lebih mahal daripada pendanaan
internal (pemanfaatan laba ditahan), karena adanya biaya-biaya emisi saham (flotation
cost). Dengan adanya biaya emisi ini, menyebabkan perusahaan mengutamakan
pendanaan internal. Konsekuensinya, perusahaan baru akan membayar deviden setelah
dana-dana kebutuhan investasi terpenuhi dengan kata lain, hanya jika ada pendapatan
tersisa atau pendapatan residual, maka deviden akan dibagikan. Inilah inti teori deviden
residual (residual dividend theory).

TEORI PERBEDAAN PAJAK
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy, menurut mereka karena
adanya pajak terhadap keuntungan deviden dan capital gains, maka investor lebih
menyukai capital gains karena pajak atas capital gains baru dibayar setelah saham dijual,
sementara pajak atas deviden harus dibayar setiap tahun setelah pembayaran deviden.
Oleh karena itu investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada
saham yang memberikan deviden yield tinggi dan capital gains rendah daripada saham
dengan deviden yield rendah dan capital gains tinggi. Jka pajak atas deviden lebih besar
daripada pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa.
2.5. TEORI SIGNALING HIPOTHESIS
Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan deviden, sering diikuti dengan
kenaikan harga saham dan sebaliknya. Fenomena ini dapat dianggap memperlihatkan
bahwa investor lebih menyukai deviden daripada capital gains. Tetapi MM berpendapat
bahwa suatu kenaikan deviden ini merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa
manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di asa datang.
Sebaliknya suatu penurunan deviden atau kenaikan deviden yang di bawah kenaikan
normal (biasanya) diyakini investor sebagai satu sinyal bahwa perusahaan menghadapi
masa sulit di waktu datang.

Perubahan deviden memang mengandung beberapa informasi, tapi sulit dikatakan
apakah kenaikan atau penurunan harga setelah adanya kenaikan atau penurunan deviden
semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau disebabkan karena efek sinyal dan
preferensi terhadap deviden.

2.6. TEORI CLIENTELE EFFECT
Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda
akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan deviden perusahaan.
Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih menyukai
dividend payout ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak
membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian laba
bersihnya.
Bukti empiris menunjukkan bahwa efek dari clientele ini ada, tetapi menurut MM,
hal ini tidak menunjukkan bahwa deviden besar lebih baik daripada deviden kecil atau
sebaliknya.



Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Persamaan Pasar uang dan pasar modal :
1. Sama-sama bagian dari pasar finansial (pasar pendanaan) karena pasar uang sendiri, muncul karena bank membutuhkan likuiditas, kemudian menjual instrumen pasar uang ke bank lain. Baik bank konvensional atau bank syariah. Sedangkan pasar modal, adanya penjualan saham, obligasi dan lain-lain.
2. Menjalankan funsi yang sama yaitu menjembatani pihak surplus dan defisit yang memiliki banyak peluang investasi.
3. Produk pasar uang dan produk pasar modal relatif sama berupa surat berharga.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal :
1. Produk Pasar uang bersifat jangka pendek <270 hari dengan produk utama sertifikat deposito, tabungan, SBI, dan commercial Paper. Pasar modal bersifat jangka panjang dengan produk obligasi, reksa dana dan saham.
2. Otoritas tertinggi pasar uang adalah BI, sedangkan Pasar Modal adalah Departemen Keuangan.
3. Pasar Modal ada pasar sekundernya, sedangkan pasar uang tidak selal ada.
4. Pasar uang ada diantara bank, sedangkan pasar modal terjadi di bursa efek.
5. Pasar modal memiliki produk turunan opsi, warrant, dan right, sedangkan pasar uang hanya memiliki turunan produk reksa dana.
6. Produk kedua pasar berbeda dalam hal return dan resikonya, Pasar uang resiko nya rendah dengan return yang rendah, sedangkan pasar modal resikonya tinggi dengan return yang tinggi pula.



Biografi Mario Maurer


Mario Maurer lahir di Bangkok, Thailand pada tanggal 4 Desember 1988. Mario Maurer mengawali karirnya di dunia entertainment sebagai model, bintang iklan, dan model video klip saat ia masih berusia 16 tahun. Namanya mulai dikenal pada tahun 2007, saat Mario bermain sebagai pemeran utama di film 'The Love of Siam' yang mengantarnya menjadi peraih gelar 'Aktor Terbaik' dalam ajang Cinemanila International Film Festival dan beberapa festival lainnya. Disini kamu bisa menemukan profil lengkap Mario Maurer, kumpulan foto Mario Maurer, perjalanan karir Mario Maurer, foto hot sexy Mario Maurer, foto Mario Maurershirtless (telanjang dada) dan semua tentang Mario Maurer.
Peran Mario Maurer sebagai Tong, pemuda straight yang terbebani banyak masalah di film 'The Love of Siam' menuai banyak sekali pujian dan langsung membuat namanya populer, bahkan ia sampai terkenal ke luar Thailand. Di film ini juga, Mario Maurer membuat sensasi dengan melakukan adegan ciuman dengan tokoh Mew, yang digambarkan sebagai seorang sissy boy namun sangat bertalenta dalam bermusik, yang diperankan oleh aktor Pchy Witwisit Hiranyawongkul. Saat disinggung mengenai adegan ciuman sejenis ini, Mario Maurer yang kuliah di Jurusan Seni Komunikasi Universitas Ramkhamhaeng ini hanya berkata, "Saya selalu gugup. Saya belum pernah mencium laki-laki dan mencium bukanlah sesuatu hal yang biasa kita lakukan setiap hari."




Mario Maurer berdarah campuran Jerman dan Thailand. Ayahnya, Roland yang berkebangsaan Jerman adalah seorang pengekspor deodoran yang terbuat dari alum. Sedangkan ibunya yang bernama Warunya, berkebangsaan Thailand etnis Tionghoa. Sementara kakaknya,Marco Maurer yang lahir di Jerman, adalah seorang rapper. Mario kini kabarnya sedang menjalin kasih dengan aktris Sumontip Leuangthai. Selain menjadi aktor dan model, Mario Maurer juga bernyanyi, namun hingga saat ini ia belum pernah mengeluarkan album.


BIODATA MARIO MAURER
Nama populer: Mario Maurer
Nama lain : Nutthawuth Maurer
Nama panggilan : Mario
Tempat dan tanggal lahir : Bangkok, Thailand, 4 Desember 1988
Etnis : Thai-Chinese/German
Tinggi badan : 180 cm
Hobi : skateboarding, shopping dan memelihara ikan cupang

Film yang pernah dibintangi Mario Maurer antara lain :
·         Pemeran utama film 'Love of Siam' bersama Best Aticha Pongsilpipat, Pchy Witwisit Hiranyawongkul dan Tarn Kanya Rattanapetch (2007)
·         Extra dancer di film 'Step Up 2 - The Streets' (American movie, 2007)
·         Pemeran utama film 'Friendship' bersama Saiparn Apinya Sakuljaroensuk dan Chalermpon Thikumporn-teerawong(2008)
·         Pemeran utama film '4 Romance' Episode : Joob bersama Saiparn Apinya Sakuljaroensuk (2008)
·         Pemeran utama film 'Buppah Rahtree Phase 3.1' bersama Ploy Chermarn Boonyasak (2009)
·         Pemeran utama film 'Buppah Rahtree Phase 3.2' bersama Ploy Chermarn Boonyasak (2009)
·         Pemeran utama film 'First Love : Crazy Little Thing Called Love' bersama Fern Pimchanok Leuwisedpaiboon (2010)
·         Pemeran utama film 'The Dog' bersama Pakorn Chatborriruk dan Koteee Aramboy (2010)
·         Pemeran Utama film 'Saranair Siblor' bersama Chompoo Araya A. Hargate dan Willie Ruengrit McIntosh (2010)
·         Pemeran utama film 'Saranair Hen Pee' (2010)
·         Pemeran utama film 'Bangkok Kungfu' (2011)
·         Pemeran utama film 'First Love 2 : The Sequel - 9 Years Gone' bersama Fern Pimchanok Leuwisedpaiboon (2011)
·         Pemeran utama film 'Love Summer' bersama Fern Pimchanok Leuwisedpaiboon (2011)
·         Pemeran utama serial drama 'Autumn Destiny' (2010)
·         Pemeran utama serial drama 'Tai Fah Tawan Diow' bersama Chat Pariyachat dan Ploy Tanida Tanawuth (2010)
·         Pemeran utama serial drama 'Plerng Torranong' bersama Taew Nataporn (2011)


Entrepreneur



Secara sederhana, entrepreneur didefinisikan sebagai orang yang menciptakan pekerjaan yang berguna bagi diri sendiri. Entrepreneur berasal dari kata entrependere (bahasa Perancis) yang artinya sebuah usaha yang berani dan penuh resiko atau sulit.



Entrepreneur diartikan pula sebagai orang yang mampu mengolah sumber daya yang ada menjadi suatu produk yang mempunyai nilai atau mencari keuntungan dari peluang yang belum digarap orang lain. Tokoh entrepreneur Indonesia Dr. Ir. Ciputra mendefinisikan seorang entrepreneur adalah seseorang dengan kecakapan mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas. Menurut beliau orang dengan kecakapan mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas tidak harus berada di dunia bisnis saja.

Ciputra mengatakan, seseorang yang memiliki jiwa dan kecakapan entrepreneurship dapat berada di pemerintah, dunia akademik, atau dalam pelayanan sosial. Beliau menambahkan entrepreneur memiliki pola pikir (mindset), jiwa (spirit), dan kecakapan yang sama yaitu mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas, namun yang membedakan adalah tujuan yang ingin dicapai.

Entrepreneur di pemerintahan menurut beliau adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, yang telah mendukung Ciputra mengembangkan Ancol, dan Lee Kuan Yew yang mengembangkan Singapura. Entrepreneur di pelayanan sosial seperti Muhammad Yunus peraih Nobel dari Bangladesh.
Definisi mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas menurut Ciputra terdapat tiga makna utama. Pertama adalah terjadinya sebuah perubahan kreatif yang berarti dari kotoran dan rongsokan yang tidak berharga dan dibuang orang menjadi sesuatu yang memiliki nilai yang lebih besar. Kedua hasil akhir dari perubahan memiliki nilai komersial, bukan hanya dianggap sebagai karya yang hebat namun juga memiliki nilai pasar yang tinggi. Ketiga untuk mendapatkan emas seorang entrepreneur bisa memulainya dari kotoran dan rongsokan yang tidak bernilai, dengan kata lain dengan modal nol.

Sementara itu, menurut Peggy & Charles (1999), entrepreneur harus memiliki empat unsur pokok :
1. Kemampuan (IQ & Skill)
* membaca peluang;
* berinovasi;
* mengelola;
* menjual.

2. Keberanian (EQ & Mental)
* mengatasi ketakutan;
* mengendalikan resiko;
* keluar dari zona kenyamanan.

3. Keteguhan Hati (Motivasi Diri)
* persistence (ulet), pantang menyerah;
* determinasi (teguh dalam keyakinannya);
* Kekuatan akan pikiran (power of mind) bahwa Anda juga bisa.

4. Kreativitas
* mencari peluang.

Sedangkan menurut Edison, entrepreneur mempunyai tiga pokok utama yang harus dimiliki yakni; kenal diri, percaya diri, serta mampu menjual diri. Menurutnya, entrepreneur adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kita.


Biografi Mike Lazaridis – Penemu dan Pencipta Blackberry Smartphone




Biografi Mike Lazaridis – Penemu dan Pencipta Blackberry Smartphone. Mike Lazaridis. Lahir 14 Maret 1961, di Istambul Turki. Sebenarnya, nama lengkapnya adalah Mihalis Lazaridis. Dia bukan asli Kanada. Orangtuanya berdarah Yunani. Pada usia lima tahun, ia ikut keluarganya pindah ke Kanada. Mereka menetap di Windsor, Ontario. Mike sudah menunjukkan bakat, kepintaran dan ketekunannya sejak usia 12 tahun, di tahun 1979, dia memenangkan hadiah dari Perpustakaan Umum Windsor karena ia telah membaca semua buku sains koleksi perpustakaan tersebut. Sejak kecil ia candu membaca.

Mike beruntung karena orangtua dan lingkungan sekolahnya sangat memungkinkan ia mengembangkan bakat dan minatnya pada elektronika. Tahun 1979, ia mulai kuliah di University of Waterloo, Ontario, Kanada. Di sinilah ia mulai merintis RIM (Research In Motion Limited). Tahun 1984, semasa masih mahasiswa, Mike ikut lomba tender di perusahaan raksasa otomotif General Motors. Proyeknya adalah merancang sistem display pengontrol jaringan komputer. Dia menang dan dapat hadiah berupa kontrak kerja senilai 500 ribu dolar AS.

Mike sangat serius dalam mengembangkan perusahaannya itu. Sebelum mengembangkan BlackBerry, pada tahun 1999 RIM bekerja sama dengan RAM Mobile Data dan perusahaan ponsel Ericsson yang lebih dahulu terkenal, mengembangkan Mobitex. Ini adalah perangkat data bergerak yang dirintis oleh Ericsson.Hasilnya? Diluncurkanlah Inter@ctive Pager 950. Agustus tahun 2000 produk ini mulai dipasarkan. Ukurannya kira-kira sebesar sabun mandi. Di pasar ia bersaing dengan SkyTel, produk sejenis – sama-sama pager dua arah – milik Motorola. Produk ini tak berhasil di pasar.
Biografi Mike Lazaridis – Penemu dan Pencipta Blackberry Smartphone.



Mike adalah seorang visioner dan inovator Yang mampu melihat jauh ke masa depan dan bisa menciptakan sesuatu yang diperlukan oleh orang untuk hidup nyaman dalam kondisi di masa depan yang sangat membutuhkan pertukaran informasi dan juga data. Hingga akhirnya Ia berhasil membuat sebuah gadget pintar yang dapat memenuhi kebutuhan pertukaran informasi dan data secara realtime baik dengan cara mengirimkan teks, suara, dan bahkan Push mail. Namun, terjadi kendala ketika produk itu akan diluncurkan, yaitu masalah Brandmark atau nama pasaran produk. Saat itu RIM memaki jasa Lexico Branding di California. Sebuah perusahaan konsultan merek terkenal di Amerika namun masih saja belum menemukan nama yang pas, mudah diingat dan memiliki nilai jual tinggi. Setelah lama memikir dan melihat bentuk serta logo pada produk tersebut tercetuslah nama “Blackberry”. “BlackBerry mudah melekat di ingatan, lebih baik daripada nama-nama seperti ProMail atau MegaMail,” kata Placel (Pimpinan Lexico Branding California)



Nama Blackberry diambil setelah melihat logo gambar yang berbentuk butiran-butiran serta warna produk tersebut yang hitam legam. Dan dengan mengusung nama brand tersebut BlackBerry kini terjual hampir 100juta unit di 91 negara, bekerja sama dengan 500 operator, dan menguasai 20.8 persen pasar telepon pintar. Hanya kalah dengan Nokia Syimbian OS.

Aktivitasnya semakin padat dan bakat usahanya kian terasah setelah mendapat kontrak senilai 500.000 dollar AS dari General Motors (GM). Tugasnya adalah membangun display kontrol jaringan komputer di raksasa otomotif itu.

Namun, ada fakta unik pada kisah ini. Bahwa dibalik kesuksesan RIM sebagai pencetak Blackberry ternyata Mike Lazaridis adalah seorang Mahasiswa Drop uot. Ia yang sejak kecil maniak mengutak-atik barang elektronik namun tak selesai kuliah di jurusan Teknik Elektro. Dia di-drop out, hanya dua bulan menjelang wisuda di University of Waterloo, Kanada. Ia lebih memilih sibuk mengurusi perusahaan yang ia dirikan sambil kuliah.
Tentunya tak berlebihan pula menyandingkan nama Lazaridis dengan pemilik Microsoft, Bill Gates, dan pemilik jaringan sosial Facebook, Mark Zuckerberg. Sebab, tangan dingin mereka mampu melahirkan produk barn dalam waktu relatif singkat dan menjadi ikon gaya hidup manusia.


Pengusaha Muda Sukses Indonesia - Reza Nurhilman (AXL)



Pengusaha muda sukses Indonesia merupakan sosok yang melekat pada Reza Nurhilman yang akrab di panggil "AXL". Kerja keras dan inovasinya yang sangat luar biasa ini menjadikan produknya menjadi sangat fenomenal dan heboh di Indonesia. Pasar marketing yang dibidikpun unik dan inovatif, sangatlah mengikuti perkembangan jaman yang memanfaatkan jejaring sosial twitter untuk media informasi pkeberadaan produknya.

Pengusaha muda yang sukses merupakan impian banyak remaja yang ada di Indonesia. Semoga kisah perjalanan bisnis Reza Nurhilman bisa menginspirasi kita semua, dan semakin membakar semangat kita untuk berjual keras di bidang wirausaha. Yang harapan akhirnya menjadikan terciptanya ribuan pengusaha muda yang mandiri dan mengharumkan nama bangsa karena bisa membantu peluang pekerjaan bagi rakyat Indonesia. Mari kita simak selengkapnya kisah perjalanan  Reza Nurhilman (AXL) untuk menjadi pengusaha muda yang sukses.


Reza Nurhilman (AXL)

Tokoh yang Sukses memanfaatkan marketing melalui media Jejaring Sosial
Biodata Owner Maicih :
1) Nama      : Reza Nurhilman
2) Panggilan  : Axl
3) TTL        : Bandung, 29 September 1987
4) Alamat    : Jl.Padaringan 40 A, Kompleks  KPAD,GegerKalong,
Bandung
5) Pendidikan      : SMPN 1 Cimahi 2002
SMAN 2 Bandung 2005
Univ. Kristen Maranatha , Jur   Manajemen 2009

Profil Produk

1. Keripik singkong pedas ( level 3,5,10)
2. Baso Goreng
3. Gurilem
4. Seblak



Awal Usaha :
·Dimulai pada pertengahan 2010
·Dengan modal 15 juta
·Produksi 50 bungkus per hari
·Varian awal yang keluar keripik dan gurilem
·Memproduksi level 1 sampai level 5
·Dipasarkan dengan cara kelililing

Maicih Masa Kini
·Membuat varian sampai level 10
·Demand konsumen sangat tinggi
·Kapasitas produksi hingga kini 2000 bungkus / hari
·Omset per bulan 800 – 900 Juta ( ± 30 jt / day )
·Memiliki 20-an jenderal as a marketer
·Pemasaran di Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, dll melalui jenderal
·Pegawai Produksi yang dimiliki 30-an

Belum genap setahun, 'keripik setan' bermerek Maicih menjadi ikon jajanan yang fenomenal di Bandung. Bak tersihir, saat ini banyak orang yang penasaran akan cemilan pedas yang satu ini. Sosok dibalik kesuksesan Maicih adalah Reza Nurhilman atau yang akran disapa Axl. Laki-laki berumur 23 tahun inilah yang menemukan resep keripik dari seorang nenek-nenek.Axl bertemu sosok emak-emak (Nenek-nenek )  yang memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak. Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Axl sendiri membuat nama tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-icihan. Dia pake selalu pakai ciput. Nama aslinya bukan Mak Icih, biar nyeleneh saja jadi beri nama Maicih. Pertemuan Axl dengan Si Emak tersebut terjadi sekitar 3 tahun lalu di daerah Cimahi. Menurut Axl, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya diproduksi saat momen-momen tertentu saja. Sehingga pada tahun 2010.

Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Axl adalah terletak pada bagaimana cara dia berfikir “out of the box” . hal ini ternyata ampuh dilakukannya terbukti dengan usaha yang ia jalani sekarang sangat menjadi bahan perbincangan di kalangan anak muda. Orang penasaran ingin mencoba apa itu maicih, yang digembar-gemborkan orang di twitter. Axl suskses karena berkat ketekunan dan keyakinan nya akan bisnis yang ia jalankan. Menjadi sukses adalah kewajiban dan hak setiap orang. Suskes tidak mungkin datang sendiri , tetapi melalui sebuah perjuangan yang gigih pantang menyerah. Suatu kegagalan itu adalah sangat wajar , orang mengalami kegagalan belum berarti dia menjadi orang yang gagal total, namun sesungguhnya ada hikmah dibalik semua itu yaitu Keberhasilan.

Strategi Pemasaran

Ini merupakan titik berhasilnya maicih dimana dilakukan dengan strategi pemasaran yang out of the box. Axl memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini yaitu dengan media twitter dan Facebook. Axl sengaja membuatn produknya eksklusif agar orang penasaran. Dia tidak membuka toko seperti layaknya kebanyakan penjual, namun dijual dengan memanfaatkan media twitter sebagai informasi lokasi dimana para Jenderal ( agen ) maicih mangkal menjajakan dagangannya.

Pemasaran produk ini berbeda dengan kudapan unik kota Bandung lainnya. Calon pelanggan hanya bisa mengetahui dimana Maicih gentayangan tiap harinya melalui situs microblogging Twitter. Tiap hari @InfoMaicih akan memberi kabar di mana produk Maicih bisa didapatkan. Tim pemasaran Maicih yang disebut sebagai Jenderal, akan menjual produk Maicih di lokasi-lokasi tertentu. Mulai dari kampus, kantor atau tempat keramaian lainnya. Pendek kata, tak ada yang abadi sebagai tempat membeli produk Maicih. Mereka selalu mobile sesuai posisi para jenderal. Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti mendongkrak nama Maicih di jagat twitter. Banyak yang penasaran seperti apa produk Maicih gara-gara membaca kicauan pengguna Twitter yang  bersliweran tiap saat. Dan biasanya mereka yang sudah merasakan kripik setan Maicih pastinya bakal tericih-icih alias kepedasan.

Yang membuat pemasaran produk ini berbeda dengan produk produk lainnya
Twitter Ma Icih bambangworld.blogspot.com
. Hanya dengan berkampanye lewat social media twitter, Maicih, merek keripik pedas asal Bandung, berhasil menaklukkan hati para Icihers. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang ingin naik kelas menjadi “Jendral” Maicih. Efeknya, baru satu setengah tahun, omzet Maicih menembus Rp 7 miliar per bulan.  Bagaimana cara Republik Maicih membuat kalangan anak muda urban di Tanah Air bisa “tericih-icih”?

Siapa sih yang gak kenal kenal dengan Maicih? Itu loh, keripik pedas asal Bandung  yang sekarang sedang happening dan tengah “digilai-gilai” kaum muda. “Gak gaul kalau belum tahu dan nyoba Maicih sampai tericih-icih (tergila-gila—red),” demikian diungkapkan para icihers, sebutan untuk para penggemar keripik Maicih. Ruar biasa memang. Dalam seminggu terakhir misalnya, tak kurang 3800 percakapan di Twitter membicarakan Maicih.

Ya, salah satu yang membuat unik dari Maicih adalah sebutan atau istilah yang dilemparkan manajemen Maicih ketika berkomunikasi dengan para calon konsumen dan pelanggannya melalui Twitter. Ada “Emak” (nenek) untuk pembuat keripik Maicih dan “Cucu” untuk konsumennya. Kemudian, ada “Jendral” untuk reseller-nya, “Icihers” sebutan gaul penggemar Maicih, “Republik Maicih” untuk manajemen, hingga  istilah “tericih-icih” untuk menggambarkan ketagihan akan pedasnya Maicih.

Sejak diluncurkan akhir Juni 2010 lalu, keripik Maicih memang menjadi salah satu hot isu dan fenomenal di kalangan anak muda urban, terutama para peselancar dunia maya. Maklum saja, cara memasarkan keripik Maicih memang beda dengan keripik pedas lainnya—yang notabene sudah lebih dulu beredar di Bandung. “Awalnya kami memasarkan tiga varian Maicih, keripik, seblak, dan  gurilem, lewat jaringan pertemanan dan kekeluargaan,” cerita Reza Nurhilman, pemilik sekaligus President Keripik Maicih yang akrab disapa Axl (baca: Axel).

Melalui jaringan kekerabatan, Axl mencoba menciptakan isu atau word of mouth (WOM). Salah satunya, dengan tingkat kepedasan keripik. “Keripik yang kami jajakan memiliki tingkat kepedasan yang berbeda. Mulai dari level satu sampai lima, dan langsung ke level 10 yang tingkat pedasnya paling tinggi,” lanjutnya.

Walhasil, dengan diferensiasi seperti itu, produk pun direspon positif oleh lingkar kekerabatan Axl. Mereka pun tak segan-segan meng-endorse keripik Maicih lewat kicauan mereka di akun twitter  masing-masing. Dua bulan berjalan, permintaan untuk level tiga dan lima melonjak tajam. Oleh karena itu, produksi keripik pun lebih diperbanyak untuk dua level tersebut.

Melihat efektivitas kicauan teman-temannya di dunia maya, maka Axl pun memutuskan untuk fokus hanya berkomunikasi lewat twitter @infomaicih, facebook #maicih, dan situs www.maicih.co.id. Diterangkan Axl, jumlah follower Maicih saat ini sudah mencapai lebih dari 354 ribu, sedangkan jumlah fanpage mencapai 49.000-an.

Untuk itu, jangan harap Anda akan menemukan gerai fisik Maicih. “Kami memang sengaja tidak membangun gerai fisik. Dari sisi biaya operasionalnya sangat tinggi. Dan yang terpenting, gerai fisik  tidak mampu menciptakan interaksi antara brand Maicih dengan konsumen,” ungkap Axl beralasan.

Lantas, bagaimana cara Maicih dikomunikasikan dan dijajakan? Rupanya, Maicih punya sederet “jendral”—sebutan untuk pasukan penjual atau reseller Maicih. Jendral tersebutlah yang bertugas berkicau di akun twitter mereka masing-masing tentang lokasi-lokasi mana saja yang bakal disambangi mobil yang membawa keripik Maicih untuk dijajakan. Dan, tiap harinya lokasi yang disambangi berpindah-pindah, alias nomaden.
Konsep jualan nomaden itu rupanya justru menggelitik rasa penasaran sekaligus memicu antusiasme konsumen. Dampaknya, tak sedikit anak-anak muda justru menunggu-nunggu kicauan dari para jendral Maicih plus berharap lokasi kampus atau rumah mereka bisa disambangi mobil Maicih.
Melalui konsep nomaden itu, urai Axl, “Kami ingin mencapai misi pertama kami, yaitu  menciptakan gengsi di dalam diri  konsumen kalau bisa mengkonsumsi Maicih. Bahkan, punya gengsi jika bisa menjadi icihers.” Itu artinya, jika belum tahu dan mencoba Maicih, boleh dibilang mereka belum masuk kategori “bergaul”.
Kini, misi berikut dari Axl dan kawan-kawan adalah menciptakan gengsi profesi seorang jendral. Menjadi seorang jendral Maicih jelas tidak mudah. Seleksi dilakukan sangat ketat. “Ada tiga batch yang kami tawarkan kepada para calon jendral,” imbuhnya. Ketiga batch itu dibedakan berdasarkan pembelanjaan keripik Maicih.
Untuk batch pertama, nilai pembelanjaan para jendral minimal Rp 5 juta per minggunya. Batch dua, nilai pembelanjaan produk Maicih minimal Rp 10 juta per minggunya. Sementara batch tiga, kategori baru, nilai pembelanjaan minimal Rp 100 juta per minggunya. “Para jendral dibebaskan untuk berinovasi dalam memasarkan produk Maicih,” ungkap Axl.
Selain syarat pembelanjaan, yang terpenting adalah calon jendral Maicih harus datang ke Bandung untuk interview dan mengikuti Akademi Jendral Maicih. “Di sana, calon jendral di-training seputar team work, inovasi, character building, dan soft skill lainnya. Pendeknya, para calon jendral harus mampu menjadi Independent Bussiness Owner (IBO),”  tegas Axl.

Jangan heran, jika para jendral Maicih dituntut untuk inovatif memikirkan cara-cara efektif dalam memasarkan keripik Maicih di area mereka masing-masing. “Kami tidak men-support dana sepeser pun untuk para jendral. Mereka sendirilah yang harus mampu membangun brand Maicih dan memasarkannya di wilayahnya masing-masing,” ia menambahkan.
Axl mencontohkan, area Cirebon  memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah Jakarta. Di Cirebon, komunikasi jauh sangat efektif menggunakan medium radio. Maka, jendral di sana pun bekerja sama dengan sejumlah radio lokal untuk  menggelar talkshow seputar Maicih. Sementara di Jakarta, ketika Axl diundang hadir di salah satu program Metro TV dan Trans7, permintaan Maicih langsung booming. “Beda lagi dengan Bekasi. Pendekatan di sana justru sifatnya harus personal,” tuturnya. 

Kerja keras para jendral—yang merupakan anak-anak muda kelahiran era 80-an—itu tak percuma. Kini, Maicih sudah sampai seantero Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Bahkan, Maicih juga sudah menjangkau mancanegara. Sebut saja Jepang dan Singapura. Tak mengherankan, dengan modal awal yang hanya Rp 15 juta, kini omzet Maicih membengkak. Per bulan, omzet Maicih—yang didapat dari pembelanjaan keripik para jendral—sudah menembus Rp 7 miliar.

“Untuk jendral batch dua, tak sedikit pembelanjaan mereka tiap minggunya Rp 200 juta-Rp 300 juta. Kontribusi tertinggi memang masih di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Jogja, dan Semarang,” ia mengaku.
Lantas, berhasilkah Axl pada misi keduanya: membangun gengsi menjadi jendral Maicih? Jawabannya, jelas berhasil. Ini dibuktikan dengan membludaknya anak-anak muda yang ingin menjadi jendral Maicih. “Dalam sehari, lebih dari seribu orang yang ingin mendaftar menjadi jendral Maicih. Dan, ada dari kalangan artis muda yang sudah menjadi jendral Maicih,” terang Axl.

Namun, Axl mengaku tidak bisa sembarangan menerima para jendral. Lantaran, di tangan para jendral-lah reputasi dan nasib brand Maicih digantungkan. Selain reseller, para jendral juga menjadi endorser sekaligus talker brand Maicih. Oleh karena itu, seleksi para jendral dilakukan sangat ketat. “Selain harus memiliki mindset Independent Bussiness Owner dan lulus Akademi Jendral Maicih, kami lebih mendahulukan wilayah-wilayah yang masih kosong pemain dan memiliki potensial market,” jelasnya.

Setelah sukses dibincangkan di jejaring sosial serta  diliput banyak media elektronik, cetak, maupun online, diakui Axl, Maicih mulai kedatangan kompetitor. Di daerah asalnya di Bandung, tak kurang dari 30 brand keripik—dengan jenis varian yang serupa—mulai agresif memasarkan produknya.

Oleh karena itu, Axl mengaku, tidak bisa tinggal diam. Dalam waktu dekat, tepat di awal tahun 2012, diungkapkan Axl, “Kami akan re-packaging dan meluncurkan varian baru, seblak keju.” Jika saat ini kemasan Maicih masih terlihat biasa, bahkan terkesan jadul (jaman dulu—red), tahun depan akan segera berganti. Untuk re-packaging dan peluncuran varian baru itu, saat ini Axl dan tim sedang menggodok konsep event-nya.

Tak cukup, Republik Maicih pun akan jauh lebih agresif menjadi pembicara di acara seminar atau workshop, menjadi narasumber di media elektronik, cetak, maupun online, hingga menggelar program corporate social responsibility. Bahkan, untuk menunjukkan bahwa Maicih adalah sang pionir, tak segan-segan Republik Maicih memasang reklame Maicih di papan bilboard akbar di wilayah Bandung.(Dwi Wulandari – Majalah MIX-MarketingCommunications, Desember 2011)


Sumber : http://profilpengusahasuksesindonesia.blogspot.com/2012/11/pengusaha-muda-sukses-indonesia-reza.html


Biografi Bob Sadino


Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usahaKemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.

Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.

Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.
Profil dan Biodata Bob Sadino
Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)