Minggu, 05 Mei 2013



KEUNTUNGAN MENJADI MOTIVASI KOMUNIKASI DUNIA BISNIS

 I.         Point of sale material
Point of Sale (POS) bahan yang digunakan untuk melaksanakan kampanye iklan, pameran dan presentasi. Sebagai alat pemasaran yang efektif, dipikirkan dengan baik dan disajikan dengan benar bahan POS menarik perhatian konsumen dan mempromosikan merek. Karena sifat menarik dan informatif mereka, bahan POS mampu merangsang pembelian langsung di titik penjualan.
Point of material adalah materi promosi penjualan yang dipasang di dekat atau pada lokasi Point Of Sale untuk menarik perhatian pelanggan ke produk, yang mungkin produk baru atau penawaran khusus. POSM juga digunakan untuk mempromosikan acara khusus. Contoh materi POSM adalah: banners, flag chain, dummy packs, poster, flyer, hanging mobile, dan display stand. Istilah lainnya yang sering digunakan adalah Point Of Purchase Materials (POP Materials) dan Point Of Sale Display.

II.       Proses menyesuaikan diri dengan lingkungan konsumen
Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksAi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi.
Jumlah produk yang dihasilkan haruslah direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akanmengakibatkan disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang efektif.


III.     Hubungan antara inter industry
Perdagangan intra-industri mengacu pada pertukaran produk sejenis milik industri yang sama. Istilah ini biasanya diterapkan untuk perdagangan internasional , di mana jenis yang sama barang atau jasa keduanya diimpor dan diekspor.

Ada tiga jenis perdagangan intra-industri :
·         Perdagangan Barang Homogen.
·         Perdagangan Barang Horisontal Dibedakan.
·         Perdagangan Barang vertikal Dibedakan.

Meskipun teori dan pengukuran perdagangan intra-industri pada awalnya difokuskan pada perdagangan barang, produk terutama industri, juga telah mengamati bahwa ada substansial perdagangan intra-industri dalam perdagangan internasional jasa. Perdagangan intra-industri sulit untuk mengukur statistik karena mengenai produk atau industri sebagai "sama" adalah sebagian soal definisi dan klasifikasi. "Perdagangan Intra-industri telah dianggap dalam literatur perdagangan internasional sebagai penjelasan dari ekspansi tak terduga besar industri perdagangan antara negara-negara OECD, untuk yang mewakili lebih dari dua pertiga dari total perdagangan internasional pada awal tahun tujuh puluhan."

IV.      Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarianpemilihanpembelianpenggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. 

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990). Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.

Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar