TUGAS 1 (Ekonomi Moneter)
Ruang
Lingkup Ekonomi Moneter
Pengertian
serta Pentingnya Ekonomi Moneter
Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Secara Umum, kegiatan ekonomi dapat di artikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat pengangguran prodiksi, harga dan hubungan perdagangan / pembayaran internasional. Oleh karena itu ekonomi moneter mencakup / mempelajari beberapa hal diantaranya :
Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Secara Umum, kegiatan ekonomi dapat di artikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat pengangguran prodiksi, harga dan hubungan perdagangan / pembayaran internasional. Oleh karena itu ekonomi moneter mencakup / mempelajari beberapa hal diantaranya :
1.
Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian
2. Sistem moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kredit
3. Struktur dan fungsi bank sentral
4. Pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi
5. Pembayaran serta sistem moneter internasional
2. Sistem moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kredit
3. Struktur dan fungsi bank sentral
4. Pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi
5. Pembayaran serta sistem moneter internasional
Ekonomi
Moneter merupakan salah satu instrumen penting dalam perekonomian modern, dalam
perekonomian modern terdapat dua kebijakan perekonomian yang dijadikan
instrumen oleh pemerintah dalam menstabilkan perekonomian suatu negara, yang
pertama adalah kebijakan Fiskal, yaitu kebijakan yang diambil pemerintah untuk
membelanjakan pendapatannya dalam merealisasi tujuan-tujuan ekonomi. Yang kedua
adalah kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah langkah pemerintah untuk
mengatur penawaran uang dan tingkat bunga. Pada tulisan ini saya sebagai
penulis, akan mencoba menyajikan konsep-konsep dasar ekonomi moneter
konvensional dan ekonomi moneter islam.
Beberapa fenomena moneter misalnya :
Beberapa fenomena moneter misalnya :
•
Bertambahnya
jumlah uang beredar
•
Berubahnya
tingkat suku bunga
•
Kredit macet
•
Fluktuasi
nilai tukar, dan sejenisnya Sedangkan beberapa kebijakan moneter diantaranya
adalah :
Ø Kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan
suku bunga
Ø Kebijakan Bank Indonesia dalam menstabilkan
nilai tukar rupiah
Ø Kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong
penyaluran kredit Dan sejenisnya
Dalam
konsep dasar ekonomi moneter, dapat dibegolongkan menjadi 2 yaitu :
a) Konsep Dasar Ekonomi Moneter Konvensional
b) Konsep Dasar Ekonomi Moneter Syariah
a) Konsep Dasar Ekonomi Moneter Konvensional
b) Konsep Dasar Ekonomi Moneter Syariah
A. Konsep Ekonomi Moneter Konvensional
Yaitu sebuah konsep yang dimana pada ekonomi konvensional menggunakan tingkat suku bunga sebagai salah satu instrumen utama dalam kebijakan moneter. Akan tetapi tingkat suku bunga yang dipakai pada konsep ini justru dilarang dalam sistem ekonomi syariah. Hal ini dikarenakan sistem bunga dianggap sama dengan sistem riba, yakni suatu tambahan yang dipersyaratkan secara sepihak di awal perjanjian.
Pada konsep dasar ekonomi moneter konvensional ini terdapat tujuan dari memegang uang yang terdiri dari 3 keinginan yaitu :
1. Tujuan Transaksi
Digunakan dalam rangka membayar pembelian-pembelian yang akan mereka lakukan.
2. Tujuan Berjaga-jaga
Digunakan untuk mengantisipasi kerugian yang sewaktu-waktu akan timbul di masa yang tak teduga ataupun di masa yang akan datang
3. Tujuan Spekulasi
Tujuan ini digunakan apabila suatu saat nanti tingkat bunga yang berlaku tersebut sangat menguntungkan dibandingkan dengan investasi sehingga banyak masyarakat yang mendepositokan uangnya . Atau Dalam masyarakat yang menganunt sistem ekonomi konvensional ini, maka fungsi uang yang tak kalah pentingnya adalah untuk spekulasi, dimana pelaku ekonomi dengan cermat mengamati tingkat bunga yang berlaku saat itu, jika menguntungkan bila dibandingkan investasi, maka masyarakat cendrung mendepositokan saja uang, dengan harapan mendapat imbalan bunga.Selanjutnya terkait dengan konsep ekonomi Moneter Konvensional maka tidak bisa dipisahkan dengan Kebijakan Moneter.
Kebijakan
Moneter
adalah Kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran uang dan tingkat bunga
yang dilaksanakan oleh Bank sentral. Bentuk Kebijakan Moneter ini terdiri dari
Kebijakan Moneter Kuantitatif dan Kebijakan Moneter Kualitatif.
Kebijakan
Moneter Kuantitatif adalah merupakan suatu kebijakan umum yang bertujuan untuk
mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian.
terdiri dari:
1.
Operasi pasar terbuka
Pada masa inflasi maka Bang Sentral akan mengadakan
operasi pasar terbuka dengan melempar surat-surat berharga ke Bank umum,
sehingga kelebihan uang di Bank Umum tidak menyebabkan inflasi, dan sebaliknya
pada masa deflasi
2.
Mengubah Tingkat Bunga dan Tingkat Diskonto
Tingkat bunga dan tingkat disconto merupakan
instrumen pemerintah dalam stabilisasi moneter, ketika inflasi maka pemerintah
melalui bank sentral dapat melakukan kebijakan menaikkan suku bungga sehingga
jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang, dan kestabilan moneter
akan tercapai, dan begitu pula sebaliknya pada masa deflasi.
3.
Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh
pemerintah adalah dengan mengubah cadangan minimun bank-bank umum ketika
inflasi maka pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan cadangan minimum
yang harus dimiliki oleh bank umum, dengan demikian jumlah uang yang beredar di
masyarakat akan berkurang, dan sebaliknya pada masa deflasi.
Sedangkan
Kebijakan Moneter kualitatif dapat berupa:
1.
Pengawasan pinjaman secara selektif
Melalui kebijakan ini maka pmerintah melalui
bank sentral mengendalikan dan mengawasi peminjaman dan investasi-investasi
yang dilakukan oleh bank-bank umum.
2.
Pembujukan Moral
Bank sentral melakukan pertemuan dengan
bank-bank umum, malalui forum ini maka bank sentral menjelaskan
kebijakan-kebijakan yang sedang dijalankan pemerintah dan bantuan-bantuan apa
yang diinginkan oleh bank sentral dari bank-bank umum untuk mensukseskan
kebijakan tersebut.Pemikiran Ekonomi Moneter IslamiDari terminologi ekonomi
konvensional, pembahasan ekonomi Moneter islami ini kelompok
3,
mengambil asumsi
bahwa
berbicara tentang ekonomi moneter terkait tentang dua hal :
(1).
Tentang uang dan aspek yang terpengaruh olehnya dan
(2).
adalah tentang tingkat bunga dan semua aspeknya.
B. Konsep
Ekonomi Moneter Syariah
Kebijakan moneter sebenarnya bukan hanya
mengutamakan suku bunga. Bahkan sejak zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur
Rasyidin, kebijakan moneter dilaksanakan tanpa mengunakan instrumen bunga sama
sekali. Perekonomian Jazirah Arabia ketika itu adalah perekonomian dagang,
bukan ekonomi yang berbasis sumber daya alam; Minyak bumi belum ditemukan dan
sumber daya alam lainnya terbatas. Lalu lintas perdagangan antara Romawi dan
India yang melalui Arab dikenal sebagai Jalur Dagang Selatan. Sedangkan antara
Romawi dan Persia disebut Jalur Dagang Utara. Sedangkan antara Syam dan Yaman
disebut Jalur Dagang Utara-Selatan.
Perekonomian Arab di zaman Rasulullah SAW,
bukanlah ekonomi terbelakang yang hanya mengenal barter, bahkan jauh dari
gambaran seperti itu. Valuta asing dari Persia dan Romawi dikenal oleh seluruh
lapisan masyarakat Arab. Dinar dan Dirham juga dijadikan alat pembayaran resmi.
Sistem devisa bebas diterapkan, tidak ada halangan sedikit pun untuk mengimpor
dinar dan dirham.
Transaksi tidak tunai diterima luas
dikalangan pedagang. Cek dan promissory notes lazim digunakan. Misalnya Umar
Ibnu-Khaththab ra. Beliau menggunakan instrumen ini untuk mempercepat
distribusi barang-barang yang baru diimpor dari Mesir ke Madinah. Instrumen
factoring (anjak piutang) yang baru populer tahun 1980-an, telah dikenal pula
pada masa itu dengan nama al-hiwalah, tapi tentunya bebas dari unsur bunga.
Apabila para pedagang mengekspor barang,
berarti dinar/dirham diimpor. Sebalikanya, bila mereka mengimpor barang.
Berarti dinar/dirham diekspor. Jadi dapat dikatakan bahwa keseimbangan supply
dan demand di pasar uang adalah derived market dari keseimbangan aggregate
supply dan aggregate demand di pasar barang dan jasa. Nilai emas dan perak yang
terkandung di dalam dinar dan dirham, sama dengan nilai nominalnya. Sehingga
dapat dikatakan penawaran uang elastis sempurna terhadap tingkat pendapatan.
Tidak ada larangan impor dirham dan dinar berarti penawaran uang elastis.
Sistem moneter mengunakan bimetallic standar,
dengan emas dan perak (dalam bentuk uang dirham dan dinar) sebagai alat
pembayaran yang syah. Nilai tukar emas dan perak pada masa ini relatif stabil
dengan nilai kurs dinar – dirham 1 : 10. Permintaan akan uang dilandasi hanya
oleh dua motif, yaitu untuk transaksi dan berjaga-jaga. Modelnya sebagai
berikut :Md = Mdtr + Md pr ; apabila Md pr maka Mdtr. Mata uang dimpor, dinar
dari romawi, dirham dari parsia dan disesuaikan dengan volume ekspor dan impor.
Nilai emas dan perak pada kepingan dinar dan atau dirham sama dengan nilai
nominal (face value) uangnya. Penawaran uang terhadap pendapatan sangat
elastis. Tinggi rendahnya permintaan uang bergantung kepada frekuensi transaksi
perdagangan dan jasa. Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jagaKanz
(larangan menimbun uang). Deamnd money, elastis, karena tidak adanya hambatan
terhadap impor ketika demand meningkat.
PENGERTIAN
UANG
Beberapa
ahli ekonomi yang mengemukakan tentang pengertian uang, di antaranya adalah
sebagai berikut:
- Roberson dalam bukunya Money menyatakan uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
- R.S. Sayers dalam bukunya Modern Banking menyatakan uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran utang.
- A.C. Pigou dalam bukunya the Veil of Money menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar.
- Rolling G. Thomas dalam bukunya Our Modern Banking and Monetary System mendefinisikan uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya diterima dalam pembayaran pembelian barang-barang, jasa-jasa dan untuk membayar utang.
Dengan
demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh
masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau
perdagangan. Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai
uang maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:
Persyaratan
psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam keinginan
dari orang yang memilikinya sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya.
Syarat
teknis adalah syarat yang melekat pada uang, diantaranya:
ü Tahan lama dan tidak mudah rusak.
ü Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai.
ü Mudah dibawa.
ü Nilainya relatif stabil.
ü Jumlahnya tidak berlebihan.
ü Terdiri atas berbagai nilai nominal.
FUNGSI UANG
Kegunaan uang tercermin dalam fungsi-fungsi
uang. Fungsi uang dibagi atas Fungsi Asli dan Fungsi Turunan. Fungsi asli
disebut juga fungsi primer dari uang.
Fungsi
asli ini terdiri atas:
ü Sebagai alat tukar (medium of exchange) uang
dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat
berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus
bersedia dan rela menerimanya.
ü Alat kesatuan hitung (a unit of account)
Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga dengan
adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang
dengan barang lain.
Fungsi turunan, sebagai akibat
dari Fungsi asli, dengan adanya fungsi asli uang muncul fungsi lain yang tidak
kalah pentingnya, fungsi tersebut terdiri atas:
ü Sebagai alat pembayaran yang sah tidak semua
orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena uang hanya
dikeluarkan oleh lembaga tertentu. Di Indonesia, uang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia selaku Bank Sentral.
ü Alat penyimpan kekayaan dan pemindah
kekayaan. Kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindah pemilikannya dengan
menggunakan uang.
ü Alat pendorong kegiatan ekonomi. Apabila
nilai uang stabil, orang senang menggunakan uang itu dalam kegiatan ekonomi,
selanjutnva apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus
ditambah sesuai dengan kebutuhan.
ü Standar pencicilan utang. Uang dapat
berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran di kemudian hari,
pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang.
JENIS-JENIS
UANG
Dewasa
ini uang yang dipergunakan secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
uang kartal dan uang giral.
Uang kartal artinya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat bayar. Uang kartal ada yang berbentuk logam dan ada yang berbentuk kertas yang benar-benar beredar dari tangan ke tangan sebagai alat pembayaran dalam masyarakat.
Uang kartal artinya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat bayar. Uang kartal ada yang berbentuk logam dan ada yang berbentuk kertas yang benar-benar beredar dari tangan ke tangan sebagai alat pembayaran dalam masyarakat.
Uang Logam
Berdasarkan
sejarah perkembangannya, uang logam merupakan uang yang pertama dibuat, menurut
macamnya mata uang logam dibagi tiga macam:
v Mata Uang Standar
Mata uang standar adalah mata uang yang bebas dibuat dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah sampai jumlah tidak terbatas. Nilai Nominal yang tertulis pada uang sama dengan nilai instrinsiknya (bahannya). Mata Uang Standar disebut juga Full Bodied Money yaitu mata uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, contoh: Uang logam emas.
Mata uang standar adalah mata uang yang bebas dibuat dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah sampai jumlah tidak terbatas. Nilai Nominal yang tertulis pada uang sama dengan nilai instrinsiknya (bahannya). Mata Uang Standar disebut juga Full Bodied Money yaitu mata uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, contoh: Uang logam emas.
v Mata Uang Tandap (bercap)
Mata uang tandap (bercap) adalah mata uang yang tidak bebas dibuat. Mata uang itu dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah sampai dengan jumlah yang tidak terbatas dan nilai nominalnya tidak sama dengan nilai instrinsiknya. Mata uang logam yang nilai nominalnya tidak sama dengan nilai intrinsiknya disebut taken money, contoh seperti uang logam Rp. 100,- dan Rp. 500,- yang pembuatan logam nilainya lebih dari 1.000.
Mata uang tandap (bercap) adalah mata uang yang tidak bebas dibuat. Mata uang itu dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah sampai dengan jumlah yang tidak terbatas dan nilai nominalnya tidak sama dengan nilai instrinsiknya. Mata uang logam yang nilai nominalnya tidak sama dengan nilai intrinsiknya disebut taken money, contoh seperti uang logam Rp. 100,- dan Rp. 500,- yang pembuatan logam nilainya lebih dari 1.000.
v Mata Uang Pencocok
Mata uang pencocok adalah mata uang kecil (receh) yang tidak bebas dibuat dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran sampai jumlah yang terbatas, misalnya uang logam Rp. 10,- Rp. 25,- Rp. 100,- dan Rp. 500,-. Uang logam yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki kelebihan dan kekurangan : * Kelebihan uang logam adalah : i) kuat dan tahan lama, ii) mudah disimpan dan dibawa kemana-mana dan iii) mudah ditukar dengan barang. * Kekurangan uang logam adalah : i) membawa terlalu banyak akan menambah beban yang berat dan ii) persediaan logam terbatas.
Mata uang pencocok adalah mata uang kecil (receh) yang tidak bebas dibuat dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran sampai jumlah yang terbatas, misalnya uang logam Rp. 10,- Rp. 25,- Rp. 100,- dan Rp. 500,-. Uang logam yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki kelebihan dan kekurangan : * Kelebihan uang logam adalah : i) kuat dan tahan lama, ii) mudah disimpan dan dibawa kemana-mana dan iii) mudah ditukar dengan barang. * Kekurangan uang logam adalah : i) membawa terlalu banyak akan menambah beban yang berat dan ii) persediaan logam terbatas.
Uang kertas
Uang
kartal disamping berbentuk logam, ada pula yang berbentuk kertas. Asal mulanya
uang kertas itu berupa surat tanda penyimpanan yang serupa dengan deposito
emas, perak atau deposito uang logam. Pedagang menyerahkan uangnya ke bank dan
bank memberikan surat bukti deposito. Uang kertas pada dasarnya surat pengakuan
hutang oleh bank yang sewaktu-waktu selalu dapat ditukar dengan emas. Dalam
perkembangannya surat pengakuan hutang bank ini beredar sebagai uang. Saat ini
uang kertas yang beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa
nilai pecahan, seperti Rp. 1.000,00, Rp 2.000,00, Rp. 5.000,00, sampai dengan
Rp. 100.000,00. Uang kertas dibuat dengan kertas khusus dan menggunakan
pengaman untuk menghindari pemalsuan.
Uang giral disebut juga demand deposit artinya saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara hukum tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak dapat dituntut. Untuk mengambil uang giral dapat digunakan cek atau giro.
Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana, dimana cek dikenal ada tiga macam, yakni : 1) Cek atas unjuk, yaitu cek yang tidak mencantumkan nama yang berhak, 2) Cek atas nama, yaitu cek yang mencantumkan nama yang berhak, dan 3) Cek silang.
Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Jadi Giro bilyet tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya.
Secara umum uang giral dapat terbentuk ketika seseorang menyetor uang tunai ke bank dan jumlah tersebut ditulis atas nama yang menyetor uang tunai sehingga uang kartal berubah menjadi uang giral. Uang giral diciptakan oleh bank itu sendiri dan berlaku dalam wilayah yang terbatas.
Uang giral disebut juga demand deposit artinya saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara hukum tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak dapat dituntut. Untuk mengambil uang giral dapat digunakan cek atau giro.
Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana, dimana cek dikenal ada tiga macam, yakni : 1) Cek atas unjuk, yaitu cek yang tidak mencantumkan nama yang berhak, 2) Cek atas nama, yaitu cek yang mencantumkan nama yang berhak, dan 3) Cek silang.
Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Jadi Giro bilyet tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya.
Secara umum uang giral dapat terbentuk ketika seseorang menyetor uang tunai ke bank dan jumlah tersebut ditulis atas nama yang menyetor uang tunai sehingga uang kartal berubah menjadi uang giral. Uang giral diciptakan oleh bank itu sendiri dan berlaku dalam wilayah yang terbatas.
TEORI UANG
Teori nilai uang membahas masalah-masalah
keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para
ahli ekonomi, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh
terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang
disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yakni Teori
Uang Statis dan Teori Uang Dinamis
Teori Uang Statis atau disebut juga dengan teori Kualitatif Statis. Dalam teori ini dipertanyakan apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini ' disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah :
Teori Uang Statis atau disebut juga dengan teori Kualitatif Statis. Dalam teori ini dipertanyakan apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini ' disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah :
v Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP. Uang
bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan
nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
v Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati
dan Montanari. Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan
masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
v Teori Nominalisme. Uang diterima berdasarkan
nilai pertukarannya, yaitu daya belinya.
v Teori Negara. Asal Mula uang karena negara,
apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka
timbullah uang. Jadi uang bernilai karena pengumuman negara berupa
undang-undang pembayaran yang disahkan.
Teori
Uang Dinamis. Teori ini mempersoalkan sebab-sebab terjadinya perubahan dalam
nilai uang. Teori dinamis ini antara lain:
v Teori Kuantitas dari David Ricardo. Teori ini
menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah
uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka
nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
v Teori Kuantitas Irving Fisher. Teori yang
telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan oleh Irving Fisher dengan
memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang
mempengaruhi nilai uang dan Fisher mengajukan rumus yang lazim disebut Fishers
equation.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG DALAM MASYARAKAT
Menurut
J.M. Keynes ada tiga alasan mengapa orang menyukai memegang uang, yaitu:
Ø Motif Transaksi (Transaction Motive).
Permintaan uang untuk bertransaksi mengacu kepada penggunaan uang untuk
transaksi sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan seperti pembelian bahan baku,
pembayaran upah dan pembayaran listrik.
Ø Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive).
Permintaan uang untuk ditujukan pada pemenuhan kebutuhan darurat yang tidak
dapat diperhitungkan sebelumnya, penambahan uang untuk membayar kenaikan harga
yang mendadak.
Ø Motif Spekulasi (Speculative Motive). Permintaan
uang untuk ditujukan memperoleh keuntungan secara cepat karena mengetahui
peluang ekonomi yang menguntungkan.
ijin share yah kak infonya
BalasHapuspc 2000