Rabu, 28 November 2012


Breaking Dawn – Part 2



Film ini adalah bagian kedua dari film terakhir The Twilight Saga, yang dibagi menjadi dua karena alasan skenario dan komersil. Ketiga karakter utamanya, Kristen Stewart, Robert Pattinson, dan Taylor Lautner, kembali berperan dalam film ini. Karakter baru diantaranya adalah Mackenzie Foy, yang memerankan Renesmee, putri Edward dan Bella. Breaking Dawn Part 2 dijadwalkan akan dirilis pada tanggal 16 November 2012 dan akan dirilis oleh Lionsgate di Amerika Serikat setelah perusahaan tersebut bergabung dengan Summit Entertainment, pemegang hak produksi dari film-film sebelumnya.

Sinopsis 
Setelah kelahiran Renesmee Cullen, Bella, yang kini menjadi vampir, mengetahui bahwa ia ternyata menikmati kehidupan dan kemampuan barunya bersama Edward, Jacob, dan keluarga Cullen lainnya.
Namun, Irina, seorang anggota keluarga vampir Denali, salah mengidentifikasi Renesmee dengan menganggapnya sebagai anak imortal, yaitu bayi manusia yang telah digigit dan berubah menjadi vampir, yang mana hal ini dianggap tabu dalam dunia Vampir. Irina melaporkan keluarga Cullen pada Volturi di Italia, sekaligus membalaskan dendam atas kematian pasangannya, Laurent, yang dibunuh oleh gerombolan werewolf Quileute.
Dalam upaya terakhir untuk bertahan hidup dan juga menyelamatkan Renesmee, keluarga Cullen mulai mengumpulkan klan vampir-vampir asing dan nomaden untuk memberikan kesaksian dan membela mereka dalam melawan Volturi. Klan-klan ini diantaranya keluarga Denali, vampir dari Amazon, Mesir, Irlandia, dan jugga vampir-vampir nomaden Eropa dan Amerika lainnya. Bersama sekutu mereka, keluarga Cullen dan kawanan werewolf sekali lagi berdiri bersama-sama untuk membela seorang anak yang sama-sama berarti bagi mereka.



Breaking Dawn – Part 1

Jika terdapat satu kesamaan yang pasti antara Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 1 dengan The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1, selain dari jalan cerita kedua film tersebut yang menawarkan sebuah alur kisah fantasi, maka hal tersebut dapat ditemukan dari kerakusan para produsernya untuk meraup keuntungan komersial sebanyak mungkin dari para penggemar berat franchise tersebut. Jujur saja, seri terakhir dari novel Harry Potter dan The Twilight Saga dapat saja ditampilkan dalam sebuah film cerita secara penuh – walau harus menghabiskan durasi waktu yang melebihi durasi penayangan standar film-film lainnya. Namun dengan alasan untuk ‘menampilkan seluruh esensi cerita yang terdapat dalam bagian terakhir dari seri novel tersebut,’ para produser film akhirnya membuatkan dua bagian film dari satu novel tersebut. 

Breaking Dawn sendiri jelas merupakan sebuah bagian cerita dari The Twilight Saga yang paling dinantikan oleh para penggemar seri tersebut. Tidak hanya merupakan sebuah film yang menjadi seri pamungkas dari sebuah franchise yang telah dimulai semenjak tahun 2008 lalu, namun di Breaking Dawn pula hubungan antara ketiga karakter utamanya yang begitu ikonik, Bella Swan, Edward Cullen dan Jacob Black, diberikan sebuah keterangan yang jelas. Sebuah pernikahan. Hilangnya sebuah kesucian. Datangnya sebuah kehidupan baru. Sebuah pilihan antara aborsi atau tetap mempertahankan kehidupan baru tersebut. Dan sebuah konflik antara dua kelompok yang semakin meruncing.Breaking Dawn jelas merupakan sebuah tahapan yang lebih dewasa jika dibandingkan dengan seri-seri The Twilight Saga lainnya.
Dalam The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1 yang kali ini berada di bawah pengarahan sutradara Bill Condon – yang sebelumnya mengarahkan film peraih Academy Awards, Dreamgirls (2008) – Edward Cullen (Robert Pattinson) dan Bella Swan (Kristen Stewart) akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hubungan percintaan mereka ke tahap yang lebih serius lagi: pernikahan. Tentu saja, keputusan Bella untuk menikahi Edward membuat sahabatnya, yang telah sekian lama memendam perasaan cinta padanya, Jacob Black (Taylor Lautner), patah hati… membuang surat undangan yang dikirimkan Bella kepadanya, membuka kaosnya, tampil telanjang dada selama 30 detik untuk kemudian berlari di tengah derasnya hujan, berubah menjadi seekor serigala dan memutuskan menjauh dari peradaban manusia untuk sementara. Tragis.

Jangan khawatir! Tepat di malam perayaan pesta pernikahan Edward dan Bella, Jacob kembali dan memutuskan untuk memberikan restunya pada pernikahan tersebut. Edward dan Bella sendiri kemudian melanjutkan perayaan pesta pernikahan mereka dalam sebuah perjalanan bulan madu ke sebuah pulau terpencil di negara Brazil dimana… Bella berusaha merayu Edward untuk berhubungan intim dengannya dan Edward berusaha untuk menahan insting vampir-nya agar tidak membunuh Bella ketika mereka sedang… well… bercinta. Dan boom! Beberapa hari setelah Edward berhasil ‘menunaikan tugasnya’ sebagai seorang suami, Bella kemudian hamil! Sesuatu hal yang tidak terduga sebelumnya. Kehamilan Bella sendiri kemudian memberikan masalah baru karena janin yang berada di rahim Bella tersebut tumbuh secara cepat dan mengancam kehidupan orang yang mengandungnya.

Seperti yang telah diungkapkan di bagian awal, The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1 mengandung begitu banyak bagian cerita yang sebenarnya dapat saja dipangkas dan ditiadakan kehadirannya untuk kemudian dapat memadatkan keseluruhan isi cerita dari novel Breaking Dawn menjadi satu film. Maksudnya… apakah benar-benar perlu untuk menampilkan prosesi pernikahan antara karakter Edward dan Bella yang sama sekali minim drama secara penuh? Apakah penonton perlu untuk menyaksikan keseluruhan bagian ketika karakter Bella berusaha meyakinkan karakter Edward untuk mau bercinta dengannya? Apakah penonton perlu tahu bahwa keduanya menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama dengan bermain catur atau berenang bersama di bawah derasnya aliran sebuah air terjun? Tidak. Tidak. Tidak. Namun untuk memenuhi kuota durasi waktu sebuah film, adegan-adegan tersebut ditampilkan dengan durasi yang panjang dan dialog-dialog yang terdengar konyol. Jadi jangan heran jika keseluruhan adegan pernikahan serta bulan madu karakter Edward dan Bella menghabiskan durasi satu jam dari The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1.

Pun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa pengarahan Bill Condon mampu memberikan sebuah atmosfer baru dalam pengisahan jalan cerita franchise ini. Walaupun deretan adegan tersebut sangat terkesan begitu dipanjang-panjangkan durasinya, namun mampu dihadirkan dengan tata produksi yang begitu mewah dan sangat nyaman untuk disaksikan. Oh, mereka yang sebelumnya telah setia dalam mengikuti setiap perkembangan versi film dari The Twilight Sagasepertinya tahu mengenai kualitas seperti apa yang akan mereka dapatkan dalam seri kali ini. Dan sepertinya hal tersebut akan cukup berbuah manis. Ekspektasi rendah akan membuat Anda akan cukup mampu terhibur dan menikmati setiap ‘kekonyolan’ jalan cerita yang hadir dalam The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1.

Setidaknya, jika satu jam pertama dari The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1 tidak memberikan sebuah perjalanan emosional yang cukup untuk Anda, Condon masih mampu menyuplai beberapa adegan dengan jalan cerita yang lebih kuat pada paruh kedua film ini. Diisi dengan adegan perjuangan karakter Bella dalam mempertahankan janin yang ia kandung serta sebuah konflik yang kian terbuka antara klan vampir dan klan serigala, alur emosional film ini mulai mampu tampil dan harus diakui cukup berhasil untuk dapat tampil menarik, khususnya dengan bantuan tata rias yang diberikan pada Kristen Stewart untuk menekankan perjuangan yang ia lalui. Sekali lagi, jika saja bukan Condon yang berada di kursi penyutradaraan film ini, mungkin saja The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1 gagal untuk tampil lebih berwarna daripada seri-seri sebelumnya.

Bill Condon juga sepertinya mendengarkan banyak kritikan terhadap seri-seri The Twilight Saga sebelumnya. Terlalu banyak Taylor Lautner tampil telanjang dada memang tidak baik untuk daya pemikiran banyak. Terlebih jika ia tampil telanjang dada dengan kemampuan akting yang jauh dari kata memuaskan. Dalam The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1, adegan yang melibatkan karakter Jacob Black diminimalisir, yang berarti Anda akan melihat Taylor Lautner dalam durasi waktu yang lebih sedikit. Ia juga tidak tampil dalam keadaan telanjang dada setiap waktu. Namun yang paling penting, penonton akan dapat merasakan bahwa Lautner mengalami perkembangan akting dalam penampilannya. Tidak. Tidak dalam skala bahwa ia akan memenangkan sebuah Academy Awards. Tapi cukup untuk membuat Anda dapat merasakan bahwa ia telah berusaha untuk menampilkan kemampuan aktingnya.

Oh tentu. Kellan Lutz masih tampil dengan cara berbicara dan ekspresi yang kelewat datar (dan tata rias yang juga kelewat tebal?). Namun selain Lutz, deretan pengisi departemen akting The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1tampil dalam penampilan akting yang tidak lebih mengecewakan dari seri-seri sebelumnya. Chemistry yang terjalin antara Pattinson dan Stewart tampil lebih kuat dalam seri ini. Para pemeran karakter pendukung, walaupun hadir dengan durasi penampilan yang terbatas, juga mampu memberikan tambahan warna tersendiri bagi jalan cerita film ini. Sama sekali tidak mengecewakan, dan dalam dunia The Twilight Saga, kata tersebut adalah sebuah pencapaian yang cukup gemilang.

Jadi… kemana The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1 akan membawa penontonnya kali ini. Secara tematis, seri kali ini memang merupakan sebuah lompatan kedewasaan yang cukup jauh. Tidak hanya itu, The Twilight Saga: Braking Dawn – Part 1 juga menandai sebuah lompatan kualitas yang berhasil dicapai oleh sutradara Bill Condon. Tentu saja lompatan tersebut tidak tampil begitu jauh. Namun dengan apa yang telah ditampilkan film-film yang ada dalam franchise seri ini sebelumnya, adalah cukup aman untuk mengatakan bahwa The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1 adalah bagian terbaik dari keseluruhan franchise ini. Tidak akan memenangkan sekelompok penggemar baru. Tapi setidaknya cukup untuk memuaskan mereka yang telah lama mengikuti perjalanan franchise ini atau justru semenjak lama telah jatuh cinta dengannya.



ECLIPSE

Novel seri "The Twilight" karya penulis Stephenie Meyer telah menimbulkan sensasi baru dalam penerbitan dan melahirkan waralaba film Hollywood. Premier "The Twilight Saga: Eclipse" pada Rabu (30/6) dibintangi Kristen Stewart,Robert Pattinson, dan Taylor Lautner, kemungkinan akan menjadi salah satu blockbuster terbesar 2010.

Mengikuti kesuksesan dua film sebelumnya, 'The Twilight Saga: Eclipse' kembali membuat rekor untuk pemutaran jam penayangan tengah malam. Film ketiga saga tersebut mengeruk pendapatan lebih dari AS$30 juta dari pemutaran Rabu malam (30/6).

Hal tersebut diungkapkan distributor Summit Entertainment seperti dikutip Associated Press. Rekor baru ini melampaui rekor midnight sebelumnya, yang diperoleh film pendahulu 'The Twilight Saga: New Moon', dengan pendapatan AS$26,3 juta.

Summit masih menghitung angka-angka tersebut dan belum akan mencapai angka keseluruhan penjualan tiket dalam semalam sampai Kamis (1/7). Tapi, Summit melaporkan angka yang didapatkan akan lebih tinggi dari AS$30 juta.

Film sebelumnya, 'New Moon', juga memegang rekor dengan pendapatan AS$72.7 juta dalam pemutaran hari pertama. Rekor midnight yang diperoleh 'Eclipse' bahkan lebih mengagumkan, karena film ini diputar pertama kali di bioskop pada pertengahan minggu. Sedangkan 'New Moon' mulai diputar pada Jumat, yang merupakan tipikal hari-hari ramai pengunjung bioskop.

Film ketiga 'Eclipse' melanjutkan kisah tentang gadis remaja Bella Swan (Kristen Stewart), dan cinta segitiganya dengan vampir Edward Cullen (Robert Pattinson) dan werewolf Jacob Black (Taylor Lautner).

Kisah cinta segitiga antaraketiga pelakon protagonisnya itulah yang diaduk-aduk sedemikian rupa di versi ketiganya ini. Sebagaimana diumumkan pihak rumah produksinya, pengambilan awal adegan Eclipse dimulai sejak 17 Agustus 2009 lalu di Vancouver Film Studios, dan rampung pada akhir Oktober pada tahun yang sama. Sedangkan proses pasca produksinya dilanjutkan beberapa bulan kemudian.

Plot versi layar lebarnya, masih bersetia dengan tulang cerita pokok versi novelnya. Yaitu berkisah tentang sejumlah peristiwa pembunuhan misterius di Seattle, oleh sejumlah kelompok vampire karena ingin membalas dendam atas kematian salah satu anggota kelompoknya. Di tengah peristiwa kematian misterius yang berkepanjangan, dan mencekam itulah, Bella terjepit di situasi yang tidak menguntungkan itu.

Karena pada saat bersamaan, Edward, kekasih yang vampire tapi berbudi, karena emoh mengkonsumsi darah manusia kecuali hewan, harus berhadapan dengan Jacob, manusia warewolf. Jacob adalah teman sekaligus penggoda hati Bella. Yang dalam versi ketiganya ini, menjadi antitesis atas makhluk vampire. Di tengah keputusan yang serba sulit, antara memilih kekasih hati atau kawan baik terpilih, Bella hanya mempunyai satu kesempatan; menyelamatkan cintanya, atau mati!. Nah, kisah kebimbangan gadis ayu diantara dua perjaka muda nan tampan, namun saling berdiri berhadapan diantaranya itulah, yang dijual dalam The Twilight Saga: Eclipse dengan penuh kekerasan, sekaligus romantis.
Cinta segitiga antara Bella-Edward-Jacob menemukan momen-momen krusialnya. Hampir sepanjang film isinya adalah dialog antara Bella dan Edward, Bella dan Jacob, atau pun Edward dan Jacob, dan tidak terhindarkan ketiganya terlibat dalam satu ketegangan. Ketika Bella sedang bersama Edward, mereka membicarakan Jacob. Ketika Bella sedang bersama Jacob, mereka membicarakan Edward.
Edward tidak bisa berhenti mengkhawatirkan Bella ketika sedang bersama Jacob karena baginya si manusia serigala itu bukanlah “makluk” yang stabil secara emosional. Sebaliknya, Jacob juga selalu khawatir kalau-kalau Edward sang drakula tiba-tiba mengubah Bella menjadi vampir pula. Dalam berbagai kesempatan berdua, Jacob terus saja mem-”flirting” Bella agar memilih dirinya ketimbang Edward. Jacob meyakinkan bahwa dirinya lebih baik ketimbang Edward.
Tapi, dari film sebelumnya, kita sudah tahu, Bella telah menentukan pilihannya pada Edward. Film ketiga ini dibuka dengan dialog Edward dan Bella di tengah padang yang sejauh mata memandang dipenuhi bunga-bunga warna ungu. Mereka membicarakan berbagai kemungkinan untuk bersama. “Pernikahan hanyalah selembar kertas,” kata Bella. “Di tempatku, itu hanya kalimat lain dari aku cinta padamu,” sahut Edward.
Dengan pembukaan seromantis itu, abege mana yang tidak jejeritan di tempat duduknya. Tapi, tunggu sampai Jacob muncul bertelanjang dada, selalu telanjang dada dan membuat cewek-cewek histeris. Di tengah perserteruan antara Edward dan Jacob, konflik dimunculkan dari kelanjutan konflik-konflik yang telah dibangun di dua film sebelumnya. Vampir Victroria bangkit menyusun kekuatan, menciptakan vampir-vampir baru untuk membunuh Bella.
Victoria dendam kepada Edward yang telah membunuh kekasihnya, James. Terancamnya keselamatan Bella membuat Edward dan Jacob bersatu. Semua demi Bella. Tapi persaingan memperebutkan cinta tidak bisa diredam begitu saja. Di sela persiapan mengantisipasi serangan pasukan Victoria, debat-debat dan pertengkaran memperebutkan Bella terus berlanjut. Apakah tadi saya sudah bilang bahwa nyaris sepanjang film ini isinya hanyalah dua cowok memperebutkan satu cewek?
“Eclipse” digarap oleh sutradara baru yang berbeda dari dua film pendahulunya, yakni David Slave (“30 Days of Night”) yang mencoba intens menggali drama percintaan segitiga antara Bella-Edward-Jacob, dengan hanya satu adegan pertempuran yang cukup membuat kita menahan nafas. Tapi, ya, hanya satu dan itu pun sebentar, dan kita harus menunggunya sampai bagian nyaris akhir.





New Moon



New Moon adalah sekuel lanjutan dari Twilight. Diceritakan bahwa ulang tahun Bella ke delapan belas yang dirayakan bersama dengan keluarga besar Edward berakhir dengan tragedi berdarah, yang menyebabkan Jasper tidak dapat mengontrol dirinya untuk menyerang Bella. Namun bukan hanya itu alasan yang menyebabkan kepindahan Edward sekeluarga dari Forks. Dr Cullen sekeluarga mau tidak mau harus pindah dari Forks agar keberadaan dan penampilan usia mereka yang selalu muda tidak dicurigai oleh masyarakat Forks.

Bella benar – benar merasa patah hati ketika Edward berkata bahwa dia tidak akan tinggal lagi di Forks. Edward juga mengatakan bahwa dia tidak mencintai Bella lagi. Semenjak kepergian Edward, Bella benar-benar merasakan kekosongan dalam hatinya. Hingga suatu saat dia mengalami delusi pada keadaan bahaya, ia merasakan suara Edward terdengar jelas di kepalanya. Akhirnya ia bertekad untuk melakukan perbuatan-perbuatan nekat dan dekat dengan bahaya agar selalu merasakan delusi itu. Salah satu ide gilanya adalah membeli sepeda motor bekas dan meminta bantuan Jacob Black untuk memperbaikinya.

Jacob adalah teman yang ceria dan menyenangkan bagi Bella. Bertemu dengan Jacob lama kelamaan menjadi candu bagi Bella, meski dia melakukan kunjungan ke rumah Jacob untuk menyelesaikan perbaikan sepeda motor guna memuaskan delusinya.Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa perasaan nyaman dan menyenangkan yang diberikan Jacob, mampu mengobati kekosongan hati Bella. Tapi luka di hati Bella akan tetap menganga saat Bella kembali ke kamarnya yang kosong.

Hingga suatu hari Bella kehilangan Jacob yang dikenalnya. Jacob benar-benar menghilang dari kehidupannya. Bella berusaha mencari tahu penyebab berubahnya Jacob yang kini senang 'berkerumun' dengan Sam, seseorang yang dulu dibenci Jacob karena telah membuat sahabatnya berubah. Namun kini dialah sendiri yang berubah. Setelah mengingat legenda yang pernah diceritakan oleh Jacob saat dipantai dulu, mengertilah Bella bahwa sahabatnya kini telah berubah menjadi manusia serigala (werewolf) yang merupakan musuh terbesar kelompok vampire. Bella dapat menerima kenyataan tersebut dan tetap ingin dekat dengan Jacob. Dia berusaha untuk membuka hatinya untuk Jacob.

Hingga suatu hari saat Bella ingin melakukan refreshing dengan kegiatan ekstrem terjun dari tebing, semuanya menjadi kacau. Alice datang ke Forks dan mengira Bella telah mati. Penglihatan Alice yang salah ini telah disampaikan oleh Rosalie kepada Edward, yang ternyata selama ini masih sangat mencintainya. Akibatnya, Edward datang kepada keluarga Volturi (sekelompok bangsawan vampire dengan para pengawalnya) di Volterra untuk meminta kematian. Keluarga Volturi tidak mengabulkan permintaan Edward karena mereka menghargai Carlisle, ayah Edward. Malahan Edward ditawari untuk menjadi bagian dari mereka.

Saat perayaan Hari Santo Marcus, Edward bermaksud menampakkan wujud aslinya di pusat keramaian Volterra sehingga nyawanya diakhiri. Volterra adalah tempat yang paling aman dari vampire meski keluarga Volturi ada disana, karena ternyata mereka mengambil korbannya dari luar kota mereka! Oleh karena itu, mereka berusaha menyembunyikan identitas mereka dan tidak akan mengampuni para vampire yang mengacaukan identitas mereka di kota itu. Untungnya, Bella dan Alice datang tepat waktu sebelum matahari menunjukkan identitas Edward di muka umum. Namun tak urung, mereka tertangkap oleh para pengawal Volturi yang membawa mereka kepada pemimpinnya. Setelah negosiasi yang berat, tawaran dari Alice dan sulitnya Edward menahan kemarahannya, mereka dilepaskan dengan syarat harus mengubah Bella menjadi vampire. Jika tidak mereka yang akan menghabisi Bella sendiri karena menurut aturan mereka, tidak boleh ada seorang manusia pun yang mengetahui jati diri mereka.

Kepergian Bella untuk menyelamatkan Edward sangat menyakiti hati Jacob. Meski Bella dengan sukarela menyerahkan kemanusiaannya untuk menjadi vampire agar tidak pernah berpisah dengan Edward, tetap saja Jacob akan menuntut balas apabila ada vampire yang melukai Bella.



TWILIGHT



Twilight adalah novel roman karya Stephenie Meyer yang berkisah tentang hubungan asmara antara vampir dan manusia. Novel ini telah diadaptasi dalam bentuk layar lebar dengan judul yang sama. Novel ini menceritakan tentang Bella Swan seorang gadis asal Arizona yang pindah ke Forks untuk tinggal bersama ayahnya. Bella mendapat banyak perhatian dari para pemuda dan teman-teman baru di sekolah barunya.
Bella mulai mengenal Edward Cullen pada hari pertama sekolahnya, namun tidak ada sambutan hangat yang diberikan oleh Edward kepada Bella. Bella yang tidak mengerti mengenaiEdward Cullen serta kemampuan-kemampuan mistisnya bertanya kepada sahabatnya Jacob Black. Bellapun mengetahui bahwa sesungguhnya Edward adalah seorang vegetarian vampir, mereka tidak memangsa manusia namun memangsa hewan. Edward dan Bella mulai saling terbuka dan mereka jatuh cinta.
Hubungan mereka diuji ketika datang vampir dari suku lain ingin memangsa Bella. James ingin memangsa Bella, namun hal itu digagalkan oleh keluarga Cullen. Mereka sudah menganggap Bella sebagai bagian dari keluarga Cullen, sehingga mereka melakukan berbagai usaha untuk menyelamatkan Bella. Setelah kembali ke Forks, Bella dan Edward menghadiri pesta prom nite. Bella mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang vampir tetapi Edward menolaknya.

SINOPSIS
Bella Swan, gadis cantik yang memiliki masalah dalam kepercayaan diri dan koordinasi tubuhnya sendiri, baru saja pindah dari Phoenix, Arizona yang mayoritas bercuaca panas ke Forks, Washington yang mayoritas cuacanya hujan untuk tinggal bersama ayahnya, Charlie, setelah ibunya, Renée, menikah dan tinggal bersama suami barunya, Phil, seorang pemain bisbol. Setelah pindah ke Forks,Bella bertemu dengan anak angkat keluaga Cullen. Emmet, Rossalie, Jasper, Alice dan Edward. walaupun mereka tidak memiliki hubungan darah, namun mereka sangat mirip. empat saudara dengan ketampanan dan kecantikan yang luar biasa, berkulit pucat,memiliki keanggunan yang tidak tertandingi, dan kemisteriusan.
Dalam kelas biologi, Bella tidak memiliki pilihan kecuali harus duduk dengan Edward Cullen. respon Edward yang amat sangat tidak ramah, membuat Bella merasa kalau Edward membencinya. selain itu di hari pertama, Edward selalu menjaga jarak dengannya, menahan napas dan selalu memandangi Bella dengan tatapan aneh. seperti sesuatu yang tidak enak tercium dari diri Bella. Setelah itu Edward menghilang selama seminggu dan membuat Bella makin merasa kalau pria itu sangat membencinya tanpa alasan yang jelas.
Edward kembali muncul di kelas biologi. Bagai memiliki kepribadian ganda, dia begitu ramah dan sopan kepada Bella saat itu. gadis itu menyadari ada yang berubah pada diri Edward, yaitu warna matanya. pertama kali ia melihat Edward, pria tampan itu memiliki warna mata hitam kelam, dan sekarang warna matanya bagai emas cair dan berpendar.
Suatu pagi, saat salju turun, Bella hampir celaka karena salah satu van temannya --Tyler-- hampir menggilas tubuh gadis itu, kalau Edward tidak segera menolongnya. sebelumnya ia melihat Edward berdiri tepat di samping mobilnya dan mengamatinya dari jarak yang cukup jauh. namun tiba-tiba saat insiden itu terjadi, Edward sudah menolongnya dalam gerakan yang amat cepat dan yang membuat Bella kaget, pada Van yang hampir menabraknya pun terdapat sebuah lekukan misterius, seakan van tersebut telah membentur benda yang sangat keras (bahu Edward). dan lengkukan aneh itu sangat pas pada bahu Edward. Bella amat bingung dan yakin bahwa ada sesuatu pada diri Edward yang menandakan bahwa mungkin dia bukan manusia biasa. seperti seorang pahlawan yang mungkin menurut teorinya terkena radioaktif atau bahkan kryptonite. Bella yang selalu penasaran menanyakan hal itu pada Edward, namun Edward tidak mau menjelaskannya dan kembali bersikap kasar dan semakin menjaga jarak dengan Bella.
Setelah mendiamkan Bella selama beberepa hari,Edward kembali bersikap baik dan sopan. Ia meminta maaf dan mengatakan pada Bella bahwa sebaiknya mereka tidak usah berteman, karena dirinya bukan orang yang baik dan bella menyangkalnya. Bella yakin bahwa Edward berperilaku kasar padanya bukan karena ia jahat tapi karena ia menyembunyikan sesuatu, seperti Edward memakai topeng. Bella mengajak Edward untuk ikut bersamanya dan teman-teman yang lain untuk pergi ke pantai reservasi suku Quilute, first beach, La Push, namun dengan sopan Edward menolaknya dengan alasan bahwa terlalu ramai.



PENGAWASAN


Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Pengendalian atau Pengawasan adalah proses mengarahkan seperangkat variable ( manusia, peralatan, mesin, organisasi ) kearah tercapainya suatu tujuan atau sasaran manajemen. Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :
(a) penetapan standar pelaksanaan
(b) penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;
(c) pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;
(d) pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan- Penyimpangan.
(e) pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen. Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.

Fungsi Pengawasan:
Yaitu suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilakukan, menilai dan mengoreksi agar pelaksanaan pekerjaan itu sesuai dengan rencana semula.

TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENGAWASAN
1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang  digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum, yaitu :
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.

3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan laporan, metode, pengujian, dan sampel.

4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan. Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.

5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.


BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
1. Pengawasan Pendahulu (feeforward control, steering controls)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi  dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau perkembangan tujuan.

2. Pengawasan Concurrent (concurrent control)
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi  syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan  pelaksanaan kegiatan.

3. Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-action controls)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur  penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.


METODE-METODE PENGAWASAN
Metode-metode pengawasan bisa dikelompokkan ke dalam dua bagian; pengawasan non-kuantitatif dan pengawasan kuantitatif
a. Pengawasan Non-kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang sering  digunakan adalah:

1) Pengamatan (pengendalian dengan observasi). Pengamatan ditujukan untuk mengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
2) Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic dengan mengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
3) Laporan lisan dan tertulis, Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan informasi yg dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari bawahan dengan relatif lebih cepat.
4) Evaluasi pelaksanaan.
5) Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Cara ini dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang mungkin ada dapat didiagnosis  dan dipecahkan bersama.
6) Management by Exception (MBE). Dilakukan dengan memperhatikan perbedaan yang signifikan antara rencana dan realisasi. Teknik tersebut didasarkan pada prinsip pengecualian. Prinsip tersebut mengatakan bahwa bawahan mengerjakan semua kegiatan rutin, sementara manajer hanya mengerjakan kegiatan tidak rutin
b. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:

  1) Anggaran
    - anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan,  anggaran kas
    - anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system (PBS), zero-base budgeting ( ZBB ), dan human resource accounting ( HRA )

  2) Audit
    - Internal Audit
      Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabmereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar mengenai kegiatan mereka.



PEMBUAT KEPUTUSAN

A. Dasar Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan hati yang seringkali bersifat subyektif. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat, untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan sepihak dan bersifat perasaan.

Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini memberikan keuntungan, yaitu :
a) Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.b) Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan
2. Pengambilan Keputusan Rasional yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional berfikir dan lebih bersifat objektif. Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna pikir. Masalah–masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif dan dapat diukur.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis di kemudian hari.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan data empiris dan fakta nyata sehingga dapat memberikan keputusan yang valid sehingga tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi. Istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang yaitu pengambilan keputusan yang berdasarkan atas wewenang/kedudukan yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi pemimpin. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

B. KEKUATAN DARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kekuatan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan individual dan kelompok 
Sondang P. Siagian menyatakan bahwa ada tiga kekuatan yang selalu mempengaruhi suatu keputusan yang dibuat.
Tiga kekuatan itu :

1. Dinamika individu di dalam organisasi. Sebuah organisasi merupakan sekumpulan dari beberapa individu. Individu-individu ini memiliki ide dan pemahaman yang sama dalam visi dan tujuan ke masa depan. Mereka membentuk organisasi dalam rangka mewujudkan visi dan tujuan masa depan yang menjadi impian dan cita-citanya. Pengaruh individu dalam organisasi sangat terasa hal ini terlihat pada pemimpinnya. Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang kuat, pendidikan yang tinggi, pengalaman yang banyak akan memberi kesan dan pengaruh yang besar terhadap bawahannya dalam rangka mewujudkan visi dan tujuan tersebut. Pemimpin yang baik akan selalu membimbing anggota organisasinya untuk membuat keputusan yang mengarah kepada kepentingan organisasi dan bukan pada kepentingan individu yang menunjukkan keinginan pribadi seorang.
Faktor – faktor yang dapat mendukung dinamika individu dalam organisasi adalah sbb :
a) Rasa tanggung jawab yang baik secara individu maupun kolektif. Setiap anggota organisasi yang menyadari makna tanggung jawab individu dan kolektif sangat menguatkan keputusan yanng diambil dalam organisasi. Kekutatan keputusan ini dapat memperlancar dalam menjalankan rencana kerja dan meraih visi dan misi yang telah ditetapkan.

b) Apa yang sudah dipelajari individu dalam organisasi harus segera diaplikasikan dalam pekerjaan. Ilmu yang tidak diaplikasikan bagaikan kapas diterpa angin dan tidak ada bobot sama sekali. Ilmu yang baru saja dipelajari akan menunjukkan bobot dan nilai jika segera diaplikasikan. Nilai tersebut dapat dilihat dari rencana-proses-hasil ketika mengaplikasikan ilmu itu.
c) Menjalankan teknik akselerasi. Artinya sebisa mungkin mendukung kegiatan setiap individu agar proses berorganisasi terjadi dengan lebih cepat dan baik. Setiap individu anggota organisasi harus menyadari bahwa mereka satu sama lain saling berhubungan dan bekerja sama. Teknik akselerasi yang ada di dalam organisasi adalah kerjasama dan sikap saling mendukung satu sama lain. Teknik akselerasi ini harus selalu dikembangkan pada individu supaya saling mendukung dan membantu anggota organisasi ketika memiliki rencana dan program kerja. Atas dukungan yang diberikan maka rencana dan program kerja akan berhasil.

d) Rencana pengembangan personal artinya individu harus mengerti bahwa sebuah organisasi tidak dapat menjamin mereka tentang lapangan pekerjaan seumur hidup namun organisasi dapat membantu individu untuk mengembangkan karir mereka. Harus ada kerjasama antara organisasi dan individu untuk menciptakan pengembangan karir jangka panjang.

e) Tersedia kesempatan yang seluas – luasnya untuk mengembangkan karir. Karir anggota individu di dalam organisasi dapat berkembang dilihat dari kemampuan dirinya dalam membuat keputusan. Keputusan yang diambil selalu membawa muatan kepentingan organisasi. Dari kemampuan tersebut secara tidak langsung individu tersebut dapat memimpin realisasi program kerja maupun organisasi itu.

f) Pembelajaran individu harus dihubungkan kepada pembelajaran organisasi secara struktur dan lebih eksplisit agar sinergis. Pembelajaran individu dan pembelajaran organisasi harus sejalan supaya tidak ada konflik yang akhirnya menggangu perkembangan satu sama lain. Keselarasan pembelajaran individu dan organisasi dalam penerapannya selalu berpedoman pada visi dan misi organisasi maka keselaran ini secara langsung dapat membuat organisasi semakin kuat dan berkembang.
2. Dinamika kelompok orang-orang di dalam organisasi. Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan kata Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika kelompok mempunyai pengaruh besar dalam rangka mengembangkan dan membuat rencana organisasi berhasil. Untuk mewujudkan ini maka pemimpin organisasi hendaknya mengusahakan agar kelompok di dalam organisasi dapat lebih cepat berkembang menjadi dewasa. Berkembang dan mengarahnya kelompok organisasi ke arah semakin dewasa memberikan keuntungan bagi organiasi dalam rangka menerapkan rencana kerja dan mewujudkan visi dan misi.
Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
a) Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. Kelompok-kelompok organisasi yang dapat bekerjasama dan saling membantu dalam menjalankan rencana kerja maka akan mempermudah dalam mengatasi persoalan organisasi. Persoalan yang seharusnya dipecahkan dan ditanggung oleh satu atau sebagian kelompok akan menjadi mudah pemecahan dan penyelesaiannya ketika semua kelompok terlibat bekerjasama saling membantu. Kerjasama ini harus selalu ditanamkan dan dikembangkan di dalam organisasi tersebut agar kedewasaan kelompok semakin matang..

b) Memudahkan pekerjaan. Dinamika kelompok yang dapat berjalan dengan baik di mana masing-masing kelompok dapat memberikan informasi dan kontribusi positif bagi kelompok yang lain maka secara langsung pekerjaan dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Informasi dan kontribusi yang diberikan oleh satu kelompok merupakan bahan atau sumber modal kerja bagi kelompok yang lainnya. Ketidakatifan salah satu kelompok dalam sebuah organisasi dapat membuat organisasi tersebut berhenti berkerja dikarena informasi maupun kelompok kerja tidak bisa diandalkan. Kerjasama kelompok yang baik dan konsisten dengan rencana kerja dapat meningkatkan kinerja organisasi. Kinerja yang harmonis dalam organisasi bukan saja hanya akumulasi keahlian dan pengetahuan individu dalam kelompok tetapi hasil dari keseluruhan keahlian anggota kelompok yang bekerja sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.

c) Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien. Kelompok-kelompok kecil yang dibentuk di dalam organisasi memiliki tujuan untuk memperlancar kerja organisasi. Salah satu tujuan adanya kelompok kecil adah pembagian pekerjaan sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian. Keuntungan dengan pembagian pekerjaan adalah : pekerjaan dan masalah tidak harus selalu diselesaikan di pusat, informasi mudah diperoleh karena setiap kelompok memiliki kontribusi sesuai dengan pembagian pekerjaan, keputusan dapat diambil cepat dan akurat, dan beban pekerjaan dapat dibagi sesuai berat ringannya sebuah kekerjaan.

d) Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan berorganisasi dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, interaksi, dan memiliki peran yang sama dalam organisasi. Dinamika kelompok secara tidak langsung membangun sistem demokrasi yang baik di dalam sebuah organisasi melalui kelompok kecil ketika merumuskan rencana kerja dan memecahkan masalah ketika ada persoalan. Kemufakatan demokrasi lebih mudah dibuat di dalam kelompok kecil dari pada lingkup organisasi yang besar. Hal ini bisa terjadi karena tiap anggota kelompok kecil mudah untuk disatukan visi, misi, tujuan, pemecahan masalah.
3. Dinamika lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan juga memegang peranan yang cukup penting untuk diperhatikan. Antara organisasi dan lingkungan itu saling mempengaruhi. Dinamika lingkungan organisasi tersebut dapat dilihat dibawah ini.
a) Dinamika lingkungan organisasi internal, dinamika internal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan adalah: Adanya visi, misi, paradigma dan filosofi baru di dalam organisasi, Perubahan strategi organisasi yang baru, Dilakukannya redefinisi tentang core bussinis, Dilakukannya restrukturisasi dan reengineering organisasi, Kondisi sumber daya manusia dalam organisasi, Perubahan budaya organisasi dan kegiatan utama organisasi.

b) Dinamika lingkungan organisasi eksternal, dinamika eksternal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan meliputi 4 unsur yaitu kondisi skala lokal, nasional, regional dan Internasional. Dari keempat unsur tersebut dapat dirangkum hal-hal yang memberi pengaruh pada pengambilan keputusan seperti : Situasi politik, nilai-nilai sosial, etika dan budaya di masyarakat, Perubahan kondisi pasar dan konsumen, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Adanya peraturan dan undang-undang baru dari pemerintah.