Rabu, 28 November 2012


PEMBUAT KEPUTUSAN

A. Dasar Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan hati yang seringkali bersifat subyektif. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat, untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan sepihak dan bersifat perasaan.

Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini memberikan keuntungan, yaitu :
a) Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.b) Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan
2. Pengambilan Keputusan Rasional yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional berfikir dan lebih bersifat objektif. Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna pikir. Masalah–masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif dan dapat diukur.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis di kemudian hari.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan data empiris dan fakta nyata sehingga dapat memberikan keputusan yang valid sehingga tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi. Istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang yaitu pengambilan keputusan yang berdasarkan atas wewenang/kedudukan yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi pemimpin. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

B. KEKUATAN DARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kekuatan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan individual dan kelompok 
Sondang P. Siagian menyatakan bahwa ada tiga kekuatan yang selalu mempengaruhi suatu keputusan yang dibuat.
Tiga kekuatan itu :

1. Dinamika individu di dalam organisasi. Sebuah organisasi merupakan sekumpulan dari beberapa individu. Individu-individu ini memiliki ide dan pemahaman yang sama dalam visi dan tujuan ke masa depan. Mereka membentuk organisasi dalam rangka mewujudkan visi dan tujuan masa depan yang menjadi impian dan cita-citanya. Pengaruh individu dalam organisasi sangat terasa hal ini terlihat pada pemimpinnya. Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang kuat, pendidikan yang tinggi, pengalaman yang banyak akan memberi kesan dan pengaruh yang besar terhadap bawahannya dalam rangka mewujudkan visi dan tujuan tersebut. Pemimpin yang baik akan selalu membimbing anggota organisasinya untuk membuat keputusan yang mengarah kepada kepentingan organisasi dan bukan pada kepentingan individu yang menunjukkan keinginan pribadi seorang.
Faktor – faktor yang dapat mendukung dinamika individu dalam organisasi adalah sbb :
a) Rasa tanggung jawab yang baik secara individu maupun kolektif. Setiap anggota organisasi yang menyadari makna tanggung jawab individu dan kolektif sangat menguatkan keputusan yanng diambil dalam organisasi. Kekutatan keputusan ini dapat memperlancar dalam menjalankan rencana kerja dan meraih visi dan misi yang telah ditetapkan.

b) Apa yang sudah dipelajari individu dalam organisasi harus segera diaplikasikan dalam pekerjaan. Ilmu yang tidak diaplikasikan bagaikan kapas diterpa angin dan tidak ada bobot sama sekali. Ilmu yang baru saja dipelajari akan menunjukkan bobot dan nilai jika segera diaplikasikan. Nilai tersebut dapat dilihat dari rencana-proses-hasil ketika mengaplikasikan ilmu itu.
c) Menjalankan teknik akselerasi. Artinya sebisa mungkin mendukung kegiatan setiap individu agar proses berorganisasi terjadi dengan lebih cepat dan baik. Setiap individu anggota organisasi harus menyadari bahwa mereka satu sama lain saling berhubungan dan bekerja sama. Teknik akselerasi yang ada di dalam organisasi adalah kerjasama dan sikap saling mendukung satu sama lain. Teknik akselerasi ini harus selalu dikembangkan pada individu supaya saling mendukung dan membantu anggota organisasi ketika memiliki rencana dan program kerja. Atas dukungan yang diberikan maka rencana dan program kerja akan berhasil.

d) Rencana pengembangan personal artinya individu harus mengerti bahwa sebuah organisasi tidak dapat menjamin mereka tentang lapangan pekerjaan seumur hidup namun organisasi dapat membantu individu untuk mengembangkan karir mereka. Harus ada kerjasama antara organisasi dan individu untuk menciptakan pengembangan karir jangka panjang.

e) Tersedia kesempatan yang seluas – luasnya untuk mengembangkan karir. Karir anggota individu di dalam organisasi dapat berkembang dilihat dari kemampuan dirinya dalam membuat keputusan. Keputusan yang diambil selalu membawa muatan kepentingan organisasi. Dari kemampuan tersebut secara tidak langsung individu tersebut dapat memimpin realisasi program kerja maupun organisasi itu.

f) Pembelajaran individu harus dihubungkan kepada pembelajaran organisasi secara struktur dan lebih eksplisit agar sinergis. Pembelajaran individu dan pembelajaran organisasi harus sejalan supaya tidak ada konflik yang akhirnya menggangu perkembangan satu sama lain. Keselarasan pembelajaran individu dan organisasi dalam penerapannya selalu berpedoman pada visi dan misi organisasi maka keselaran ini secara langsung dapat membuat organisasi semakin kuat dan berkembang.
2. Dinamika kelompok orang-orang di dalam organisasi. Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan kata Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika kelompok mempunyai pengaruh besar dalam rangka mengembangkan dan membuat rencana organisasi berhasil. Untuk mewujudkan ini maka pemimpin organisasi hendaknya mengusahakan agar kelompok di dalam organisasi dapat lebih cepat berkembang menjadi dewasa. Berkembang dan mengarahnya kelompok organisasi ke arah semakin dewasa memberikan keuntungan bagi organiasi dalam rangka menerapkan rencana kerja dan mewujudkan visi dan misi.
Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
a) Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. Kelompok-kelompok organisasi yang dapat bekerjasama dan saling membantu dalam menjalankan rencana kerja maka akan mempermudah dalam mengatasi persoalan organisasi. Persoalan yang seharusnya dipecahkan dan ditanggung oleh satu atau sebagian kelompok akan menjadi mudah pemecahan dan penyelesaiannya ketika semua kelompok terlibat bekerjasama saling membantu. Kerjasama ini harus selalu ditanamkan dan dikembangkan di dalam organisasi tersebut agar kedewasaan kelompok semakin matang..

b) Memudahkan pekerjaan. Dinamika kelompok yang dapat berjalan dengan baik di mana masing-masing kelompok dapat memberikan informasi dan kontribusi positif bagi kelompok yang lain maka secara langsung pekerjaan dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Informasi dan kontribusi yang diberikan oleh satu kelompok merupakan bahan atau sumber modal kerja bagi kelompok yang lainnya. Ketidakatifan salah satu kelompok dalam sebuah organisasi dapat membuat organisasi tersebut berhenti berkerja dikarena informasi maupun kelompok kerja tidak bisa diandalkan. Kerjasama kelompok yang baik dan konsisten dengan rencana kerja dapat meningkatkan kinerja organisasi. Kinerja yang harmonis dalam organisasi bukan saja hanya akumulasi keahlian dan pengetahuan individu dalam kelompok tetapi hasil dari keseluruhan keahlian anggota kelompok yang bekerja sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.

c) Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien. Kelompok-kelompok kecil yang dibentuk di dalam organisasi memiliki tujuan untuk memperlancar kerja organisasi. Salah satu tujuan adanya kelompok kecil adah pembagian pekerjaan sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian. Keuntungan dengan pembagian pekerjaan adalah : pekerjaan dan masalah tidak harus selalu diselesaikan di pusat, informasi mudah diperoleh karena setiap kelompok memiliki kontribusi sesuai dengan pembagian pekerjaan, keputusan dapat diambil cepat dan akurat, dan beban pekerjaan dapat dibagi sesuai berat ringannya sebuah kekerjaan.

d) Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan berorganisasi dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, interaksi, dan memiliki peran yang sama dalam organisasi. Dinamika kelompok secara tidak langsung membangun sistem demokrasi yang baik di dalam sebuah organisasi melalui kelompok kecil ketika merumuskan rencana kerja dan memecahkan masalah ketika ada persoalan. Kemufakatan demokrasi lebih mudah dibuat di dalam kelompok kecil dari pada lingkup organisasi yang besar. Hal ini bisa terjadi karena tiap anggota kelompok kecil mudah untuk disatukan visi, misi, tujuan, pemecahan masalah.
3. Dinamika lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan juga memegang peranan yang cukup penting untuk diperhatikan. Antara organisasi dan lingkungan itu saling mempengaruhi. Dinamika lingkungan organisasi tersebut dapat dilihat dibawah ini.
a) Dinamika lingkungan organisasi internal, dinamika internal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan adalah: Adanya visi, misi, paradigma dan filosofi baru di dalam organisasi, Perubahan strategi organisasi yang baru, Dilakukannya redefinisi tentang core bussinis, Dilakukannya restrukturisasi dan reengineering organisasi, Kondisi sumber daya manusia dalam organisasi, Perubahan budaya organisasi dan kegiatan utama organisasi.

b) Dinamika lingkungan organisasi eksternal, dinamika eksternal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan meliputi 4 unsur yaitu kondisi skala lokal, nasional, regional dan Internasional. Dari keempat unsur tersebut dapat dirangkum hal-hal yang memberi pengaruh pada pengambilan keputusan seperti : Situasi politik, nilai-nilai sosial, etika dan budaya di masyarakat, Perubahan kondisi pasar dan konsumen, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Adanya peraturan dan undang-undang baru dari pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar