Rabu, 28 November 2012


ECLIPSE

Novel seri "The Twilight" karya penulis Stephenie Meyer telah menimbulkan sensasi baru dalam penerbitan dan melahirkan waralaba film Hollywood. Premier "The Twilight Saga: Eclipse" pada Rabu (30/6) dibintangi Kristen Stewart,Robert Pattinson, dan Taylor Lautner, kemungkinan akan menjadi salah satu blockbuster terbesar 2010.

Mengikuti kesuksesan dua film sebelumnya, 'The Twilight Saga: Eclipse' kembali membuat rekor untuk pemutaran jam penayangan tengah malam. Film ketiga saga tersebut mengeruk pendapatan lebih dari AS$30 juta dari pemutaran Rabu malam (30/6).

Hal tersebut diungkapkan distributor Summit Entertainment seperti dikutip Associated Press. Rekor baru ini melampaui rekor midnight sebelumnya, yang diperoleh film pendahulu 'The Twilight Saga: New Moon', dengan pendapatan AS$26,3 juta.

Summit masih menghitung angka-angka tersebut dan belum akan mencapai angka keseluruhan penjualan tiket dalam semalam sampai Kamis (1/7). Tapi, Summit melaporkan angka yang didapatkan akan lebih tinggi dari AS$30 juta.

Film sebelumnya, 'New Moon', juga memegang rekor dengan pendapatan AS$72.7 juta dalam pemutaran hari pertama. Rekor midnight yang diperoleh 'Eclipse' bahkan lebih mengagumkan, karena film ini diputar pertama kali di bioskop pada pertengahan minggu. Sedangkan 'New Moon' mulai diputar pada Jumat, yang merupakan tipikal hari-hari ramai pengunjung bioskop.

Film ketiga 'Eclipse' melanjutkan kisah tentang gadis remaja Bella Swan (Kristen Stewart), dan cinta segitiganya dengan vampir Edward Cullen (Robert Pattinson) dan werewolf Jacob Black (Taylor Lautner).

Kisah cinta segitiga antaraketiga pelakon protagonisnya itulah yang diaduk-aduk sedemikian rupa di versi ketiganya ini. Sebagaimana diumumkan pihak rumah produksinya, pengambilan awal adegan Eclipse dimulai sejak 17 Agustus 2009 lalu di Vancouver Film Studios, dan rampung pada akhir Oktober pada tahun yang sama. Sedangkan proses pasca produksinya dilanjutkan beberapa bulan kemudian.

Plot versi layar lebarnya, masih bersetia dengan tulang cerita pokok versi novelnya. Yaitu berkisah tentang sejumlah peristiwa pembunuhan misterius di Seattle, oleh sejumlah kelompok vampire karena ingin membalas dendam atas kematian salah satu anggota kelompoknya. Di tengah peristiwa kematian misterius yang berkepanjangan, dan mencekam itulah, Bella terjepit di situasi yang tidak menguntungkan itu.

Karena pada saat bersamaan, Edward, kekasih yang vampire tapi berbudi, karena emoh mengkonsumsi darah manusia kecuali hewan, harus berhadapan dengan Jacob, manusia warewolf. Jacob adalah teman sekaligus penggoda hati Bella. Yang dalam versi ketiganya ini, menjadi antitesis atas makhluk vampire. Di tengah keputusan yang serba sulit, antara memilih kekasih hati atau kawan baik terpilih, Bella hanya mempunyai satu kesempatan; menyelamatkan cintanya, atau mati!. Nah, kisah kebimbangan gadis ayu diantara dua perjaka muda nan tampan, namun saling berdiri berhadapan diantaranya itulah, yang dijual dalam The Twilight Saga: Eclipse dengan penuh kekerasan, sekaligus romantis.
Cinta segitiga antara Bella-Edward-Jacob menemukan momen-momen krusialnya. Hampir sepanjang film isinya adalah dialog antara Bella dan Edward, Bella dan Jacob, atau pun Edward dan Jacob, dan tidak terhindarkan ketiganya terlibat dalam satu ketegangan. Ketika Bella sedang bersama Edward, mereka membicarakan Jacob. Ketika Bella sedang bersama Jacob, mereka membicarakan Edward.
Edward tidak bisa berhenti mengkhawatirkan Bella ketika sedang bersama Jacob karena baginya si manusia serigala itu bukanlah “makluk” yang stabil secara emosional. Sebaliknya, Jacob juga selalu khawatir kalau-kalau Edward sang drakula tiba-tiba mengubah Bella menjadi vampir pula. Dalam berbagai kesempatan berdua, Jacob terus saja mem-”flirting” Bella agar memilih dirinya ketimbang Edward. Jacob meyakinkan bahwa dirinya lebih baik ketimbang Edward.
Tapi, dari film sebelumnya, kita sudah tahu, Bella telah menentukan pilihannya pada Edward. Film ketiga ini dibuka dengan dialog Edward dan Bella di tengah padang yang sejauh mata memandang dipenuhi bunga-bunga warna ungu. Mereka membicarakan berbagai kemungkinan untuk bersama. “Pernikahan hanyalah selembar kertas,” kata Bella. “Di tempatku, itu hanya kalimat lain dari aku cinta padamu,” sahut Edward.
Dengan pembukaan seromantis itu, abege mana yang tidak jejeritan di tempat duduknya. Tapi, tunggu sampai Jacob muncul bertelanjang dada, selalu telanjang dada dan membuat cewek-cewek histeris. Di tengah perserteruan antara Edward dan Jacob, konflik dimunculkan dari kelanjutan konflik-konflik yang telah dibangun di dua film sebelumnya. Vampir Victroria bangkit menyusun kekuatan, menciptakan vampir-vampir baru untuk membunuh Bella.
Victoria dendam kepada Edward yang telah membunuh kekasihnya, James. Terancamnya keselamatan Bella membuat Edward dan Jacob bersatu. Semua demi Bella. Tapi persaingan memperebutkan cinta tidak bisa diredam begitu saja. Di sela persiapan mengantisipasi serangan pasukan Victoria, debat-debat dan pertengkaran memperebutkan Bella terus berlanjut. Apakah tadi saya sudah bilang bahwa nyaris sepanjang film ini isinya hanyalah dua cowok memperebutkan satu cewek?
“Eclipse” digarap oleh sutradara baru yang berbeda dari dua film pendahulunya, yakni David Slave (“30 Days of Night”) yang mencoba intens menggali drama percintaan segitiga antara Bella-Edward-Jacob, dengan hanya satu adegan pertempuran yang cukup membuat kita menahan nafas. Tapi, ya, hanya satu dan itu pun sebentar, dan kita harus menunggunya sampai bagian nyaris akhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar